Menko Polhukam, Ada Kesamaan Modus Asabri dan Jiwasraya | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Menko Polhukam, Ada Kesamaan Modus Asabri dan Jiwasraya

Ceknricek,com -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebutkan, ada kesamaan antara kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Pernyataan itu disampaikan Mahfud, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (13/1). "Modus operandinya sama, bahkan mungkin ada beberapa orangnya yang sama. Tapi nantilah. Yang penting itu akan dibongkar karena itu melukai hati kita semua," katanya seperti dikutip Antara.

Sejauh ini, Mahfud belum mau mengungkap seluruhnya dugaan yang ia temukan karena masih menunggu kepulangan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, yang saat ini sedang bertugas mendampingi Presiden Joko Widodo di Uni Emirat Arab.

"Minggu ini (akan dipanggil). Kan masih pada di luar negeri semua itu, Pak Erick dan lainnya. Jadi kita akan panggil dan kemudian akan jalan (pembahasannya)," kata Mahfud.

Mahfud menegaskan tidak akan menoleransi segala bentuk tindakan korupsi karena Presiden Jokowi sendiri sudah mengatakan semua kasus korupsi itu harus dibongkar. Terlebih, dugaan awal, korupsi Asabri merugikan negara hingga Rp10 triliun.

Mantan Menteri Pertahanan ini mengaku prihatin lantaran kasus serupa pernah terjadi pada tahun 1999. "Sudah ada memakan korban. Sudah ada terpidananya juga swasta dan ABRI aktif. TNI aktif waktu itu. Sekarang kalau terjadi lagi, sesudah negara mengeluarkan uang untuk prajurit dan tentara itu, terulang lagi," kata Mahfud.

Sumber: Antara

Baca Juga: Dirut Asabri Klaim Operasional Perusahaan Berjalan Baik dan Normal

Ia menegaskan, kasus dugaan korupsi di Asabri akan menjadi perhatian Menhan Prabowo Subianto karena secara proporsional memang harus begitu. Mahfud mengatakan, dirinya telah mengecek hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan bahwa korupsi di Asabri ada dan cukup besar.

"Tapi sekarang sedang divalidasi oleh institusi lain. BPK yang minta (validasi) karena polanya sama dengan Jiwasraya. Modus operandinya sama," kata Mahfud.

Sebelumnya, Mahfud mengaku mendengar isu dugaan korupsi Asabri dan meminta hal itu diungkap secara tuntas. "Ya, saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp10 triliun," katanya.

Sebagaimana pemberitaan di berbagai media, saham-saham yang menjadi portofolio Asabri berguguran sepanjang 2019, dan penurunan harga saham bahkan mencapai lebih dari 90 persen sepanjang tahun.

Contohnya, saham Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) yang turun dari Rp5119 per Januari 2019 ke Rp156 per lembar pada Januari 2020, serta Pool Advista Finance Tbk (POLA) yang turun dari Rp1707 per lembar pada Januari 2019 ke Rp262 pada Januari 2020.

Ada juga Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) mengalami pertumbuhan negatif dari harga Rp7.067 per lembar saham pada Januari 2019 menjadi Rp354 per lembar pada Januari 2020, dengan porsi kepemilikan saham 23,6 persen.

Investasi Asabri di saham Indofarma Tbk (INAF) juga jatuh dari harga Rp5.048 per lembar pada Januari 2019, menjadi Rp846 per lembar pada Januari 2020, dengan porsi kepemilikan saham 13,91 persen.

BACA JUGA: Cek HUKUM, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait