Menristek Pastikan Pengembangan Vaksin COVID-19 Aman dan Manjur | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Menristek Pastikan Pengembangan Vaksin COVID-19 Aman dan Manjur

Ceknricek.com -- Keraguan sejumlah pihak terkait keamanan dan khasiat vaksin COVID-19 dijawab Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis, (5/11/20) Bambang menegaskan bahwa pengembangan vaksin Merah Putih tetap mengutamakan faktor keamanan dan kemanjuran demi menjamin keselamatan masyarakat.

“Tentunya upaya untuk mempercepat baik untuk uji labnya sampai uji hewan kemudian uji klinis dengan tetap memperhatikan faktor ‘safety’ dan ‘eficacy (efikasi/kemanjuran) sampai kepada emergency use authorization yang nantinya mungkin dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentu harus kita ikuti semuanya,” katanya.

Lebih lanjut Bambang Brodjonegoro menyatakan Indonesia akan memastikan bahwa pengembangan vaksin Merah Putih untuk pencegahan COVID-19 memprioritaskan faktor keamanan.

“Faktor ‘safety’ adalah nomor satu. Tidak boleh kita mengkompromikan soal ‘safety’,” tambahnya.

Bukan saja keamanan, efektivitas dari vaksin Merah Putih juga harus sebaik mungkin bisa menciptakan daya tahan tubuh yang selama mungkin terhadap COVID-19.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI YESSY GUSMAN

“Meski tentunya kami sadar dengan riset vaksin, pengembangan vaksin yang relatif cepat, jauh lebih cepat dibandingkan vaksin-vaksin yang sudah ada maka pasti ada keterbatasan yang muncul,” ujarnya.

Terkait pengembangan vaksin Merah Putih, Menristek mengapresiasi sejumlah lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang terlibat seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga.

Bambang juga memuji industri yang terjun berperan dalam pengembangan dan produksi vaksin yakni PT Bio Farma. Selain itu kemungkinan industri vaksin swasta siap melakukan investasi dan saat ini sedang mengajukan izin kepada BPOM untuk mendapatkan sertifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) yaitu, PT Kalbe Farma, PT Sanbe Farma, PT Daewoong Infion, PT Biotis Prima Agrisindo dan PT Tempo Scan Pacific.

“Jadi kami optimis bahwa ke depan Indonesia akan kuat di dalam industri vaksin dan kalau Indonesia kuat dalam industri vaksin ini adalah sudah merupakan salah satu contoh yang baik dari hilirisasi hasil riset dari bibit vaksin sampai menjadi produksi vaksin dan semuanya dilakukan di Indonesia baik risetnya, uji klinisnya sampai kepada produksinya,” pungkasnya. 

Baca juga: Menristek: Belum Ada Bukti Mutasi Virus Korona D614G Lebih Ganas

Baca juga: Rentan COVID-19, Penderita Komorbid Harus Lebih Rutin Cek Kesehatan



Berita Terkait