Merasa Tak Kompetitif Lagi, Jorge Lorenzo Umumkan Pensiun dari MotoGP | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: MotoGP

Merasa Tak Kompetitif Lagi, Jorge Lorenzo Umumkan Pensiun dari MotoGP

Ceknricek.com -- Kabar mengejutkan datang dari ajang balapan roda dunia paling bergengsi, MotoGP. Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo memutuskan untuk pensiun dari usai balapan akhir musim ini di GP Valencia, Minggu (17/11).

"Saya selalu berpikir ada empat hari penting dalam karier seorang pembalap. Balapan pertama Anda, kemenangan pertama Anda, gelar juara dunia pertama Anda dan kemudian hari Anda pensiun," kata Lorenzo dalam konferensi pers Kamis (14/11) di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB

"Yah, seperti yang Anda bayangkan, saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa hari itu telah tiba untuk saya. Saya ingin mengumumkan bahwa ini akan menjadi balapan terakhir saya di MotoGP. Pada akhir balapan saya akan pensiun dari balapan profesional," ujar Lorenzo disaksikan CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta dan para pembalap lainnya seperti Marc Marquez dan Alex Rins.

Foto: MotoGP

Kolektor lima gelar juara dunia itu merasa sudah tidak kompetitif lagi untuk berpartisipasi dalam balapan. Mantan pembalap Yamaha dan Ducati itu merasa dirinya sudah tidak memiliki motivasi lagi untuk balapan.

"Orang-orang yang bekerja dengan saya, tahu betapa perfeksionisnya saya. Seberapa banyak kerja keras dan intensitas yang saya lakukan dalam balapan. Hal ini membutuhkan tingkat motivasi yang tinggi," ujar pembalap berusia 32 tahun itu.

Musim ini, Lorenzo yang baru bergabung bersama Honda untuk menggantikan posisi Dani Pedrosa yang pensiun musim lalu, gagal total bersama pabrikan asal Jepang itu. Torehan terbaik Lorenzo hanya finis ke-13.

Dirinya hanya mengemas 25 poin dan dua kali gagal finis. Poin ini merupakan poin terendah sepanjang kariernya di MotoGP, dan hanya sedikit lebih baik dari poin yang ditorehkannya ketika menjalani musim debut di kelas 125cc di tahun 2002, yakni 21 poin.

Ironisnya, rekan setimnya Marc Marquez justru tampil luar biasa dengan menjadi juara dunia, sekaligus mengemas 395 poin dari 11 kemenangan dan 6 podium 2, dengan hanya sekali gagal finis di GP Amerika Serikat. Lorenzo menilai rentetan performa buruknya musim ini disebabkan karena cedera yang membuat dirinya tak bisa balapan dalam kondisi 100 persen.

"Sayangnya, cedera memainkan peran penting di musim ini, karena saya tidak dapat balapan dalam kondisi fisik normal. Ditambah motor yang saya tunggangi juga tidak pernah terasa alami bagi saya, membuat balapan saya sangat sulit," ujar pembalap kelahiran Palma, Spanyol itu.

"Saya mengalami kecelakaan buruk saat tes Montmelo, juga beberapa minggu di Assen. Pada titik itu saya harus mengakui, ketika saya berhenti berguling-guling di area kerikil, pikiran pertama yang muncul di benak saya adalah, apa yang saya lakukan di sini? Apakah ini benar-benar layak? Saya selesai dengan ini," kata Lorenzo.

Baca Juga: Beda Nasib Sang Juara dan Rekan Satu Tim

"Setelah kecelakaan itu, saya merasa ada bukit yang terlalu tinggi untuk didaki oleh saya. Bahkan jika saya mencoba, saya tidak dapat menemukan motivasi dan kesabaran untuk dapat terus mendaki itu. Anda tahu, saya suka olahraga ini, saya suka mengendarai, tapi di atas segalanya, saya suka menang," ujarnya.

Foto: MotoGP

"Saya mengerti, bahwa jika saya tidak dapat berjuang untuk sesuatu yang besar, untuk memperjuangkan gelar atau setidaknya untuk memperjuangkan kemenangan, saya tidak dapat menemukan motivasi untuk terus berjalan terutama pada tahap karier saya ini. Saya menyadari bahwa tujuan saya bersama Honda, setidaknya dalam waktu singkat, tidak realistis," tambahnya.

Lorenzo lalu meminta maaf kepada Honda, yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. Khususnya manajer Honda, Alberto Puig.

"Saya mengingat hari pertama di Montmelo ketika kita bertemu dan saya memberitahunya, jangan membuat kesalahan dengan merekrut pembalap yang salah, Alberto. Percayalah saya dan Anda tidak akan menyesal. Sangat sedih, saya harus mengatakan bahwa saya mengecewakannya, seperti yang saya lakukan kepada Takeo, Kuwata, Nomura San dan semua tim saya," ujar pembalap yang identik dengan nomor 99 itu.

"Mereka selalu memperlakukan saya dengan cara yang luar biasa. Namun, saya benar-benar merasa ini adalah keputusan terbaik bagi saya dan bagi tim, Jorge Lorenzo dan Honda tidak bisa berada di sini hanya untuk mencetak beberapa poin!," tambahnya.

Lorenzo lalu berterima kasih kepada semua pihak yang berjasa kepada kariernya. Mulai dari keluarga, Carmelo Ezpeleta dan Dorna Sport selaku organisator MotoGP. Lalu tim-tim yang pernah dibelanya mulai dari Derbi, Aprilia, Yamaha, Ducati, Honda, khususnya para manajer tim Giampiero Sachi, Gigi Dalligna, Lin Jarvis dan Alberto Puig. Juga manajer pribadinya, Albert Valera.

"Jadi, inilah saatnya. Dengan sepenuh hati, saya benar-benar berharap yang terbaik untuk Anda semua, secara profesional dan pribadi. Terimakasih untuk semuanya," tutup Lorenzo.

Sepanjang 18 tahun kariernya, Jorge Lorenzo sukses mengemas 3 gelar juara dunia yakni 2010, 2012, dan 2015. Ketiganya diraih ketika menjadi pembalap untuk Yamaha. Selain itu, dirinya juga mengoleksi dua gelar juara dunia kelas 250cc di musim 2006 dan 2007 bersama Aprilia.

Sumber: BT Sport

Pembalap yang juga dikenal sebagai Spartan itu akan masuk dalam Hall of Fame MotoGP di GP Spanyol 2020, Sirkuit Jerez. Carmelo Ezpeleta menilai penghargaan itu tepat untuk salah satu pembalap terhebat yang pernah ada di MotoGP.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait