Ceknricek.com -- Setiap orang pasti memiliki mimpi atau cita-cita. Begitu juga Rini Soemarno. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini boleh jadi menjiwai betul ucapan Presiden Sukarno, tentang cita-cita. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang," begitu ucapan Bung Karno yang masih populer itu.
Hanya saja, Rini bermimpi bukan tentang dirinya. Dia ingin insinyur Indonesia sudah bisa membangun kereta cepat di negara lain pada 10 tahun mendatang. Mimpi itu diyakininya bisa terwujud lantaran saat ini ada kerja sama Indonesia-China di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia mengatakan dalam kerja sama itu disertai proses transfer teknologi dan pengetahuan kepada insinyur Indonesia.
Insinyur Indonesia bisa mempelajari seluk-beluk teknologi kereta cepat dari China yang sudah membangun jalur kereta cepat sepanjang 28.000 kilometer. Artinya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dapat menjadi batu loncatan alih pengetahuan di bidang perkeretaapian.
"Impian saya 10 tahun dari sekarang kita bisa bersama-sama dengan China membangun di negara-negara yang lain," ujar Rini di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 14 Mei 2019.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan kemitraan Indonesia dengan China yang terjadi dalam tataran kerja sama antar-BUMN. China Railway Corporation bermitra dengan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium bentukan empat BUMN.
Keempat BUMN itu, yakni PT Wijaya Karya Tbk., PT Jasa Marga Tbk., PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). PSBI dan China Railway kemudian membentuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan pembagian saham masing-masing 60% dan 40%.

Sumber: bisnis.com
Rini berharap, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa mencetak progres 59% di akhir 2019 dari posisi saat ini di 17%. Dia mengakui, banyak kendala saat memulai proyek kereta cepat, mulai dari perizinan hingga pembebasan lahan. Namun, berkat dukungan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, proyek ini setahap demi setahap mencatat progres signifikan.
Konstruksi proyek kereta cepat diharapkan bisa rampung di akhir 2020, termasuk penyelesaian empat stasiun. Pada awal 2021 KCIC dijadwalkan memulai uji coba sebelum pengoperasian secara komersial dimulai pada April 2021.
Terowongan Walini
Direktur Utama KCIC, Chandra Dwi Putra mengatakan, pekerjaan konstruksi akan digenjot pada semester II 2019 dengan menambah tenaga kerja dan mobilisasi alat lebih masif.
Konstruksi di semester I belum bisa dipacu karena faktor cuaca dan juga ada pemilihan umum. Progres 59% itu semua pekerjaan struktur, termasuk tunnel4 di Purwakarta dan tunnel Walini ditargetkan selesai tahun ini.
Secara keseluruhan, ada 13 terowongan yang dibangun di jalur kereta sepanjang 142 kilometer. Pada Selasa 14 Mei, KCIC berhasil menembus terowongan di Walini sepanjang 608 meter. Terowongan ini memiliki lebar diameter dalam 12,6 meter dan lebar diameter luar 14,3 meter.
Proses penebusan terowongan Walini memakan waktu hingga 15 bulan. Proses pengerjaan terowongan melibatkan 120 pekerja dengan rata-rata panjang terowongan yang berhasil ditembus per bulan mencapai 35 meter.
Setelah berhasil ditembus, pengerjaan terowongan akan berlanjut pada pekerjaan konstruksi lainnya seperti tracking, signaling, dan pemasangan kabel. "Hari ini hari bersejarah KCJB, di mana dengan bangga kita saksikan proses penembusan 1 dari 13 tunnel. Tunnel Walini adalah tunnel pertama yang berhasil diitembus," jelas Chandra di lokasi terowongan, Walini, Selasa (14/5/2019).
Selain Rini, acara penembusan terowongan Walini dihadiri Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Xiao Qian, Direktur Jendral Pengadaaan Tanah Arie Yuriwin, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pembangunan terowongan Walini terbilang sulit karena faktor kondisi tanah di daerah perbukitan. Proses konstruksi terowongan dilakukan pada sisi inlet dan outlet secara bersamaan dengan menggunakan metode open-cut, yaitu menggali permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angle).

Sumber: Detik
Di sisi lain, KCIC bakal segera mengoperasikan Tunnel Boring Machine (TBM) untuk membuat terowongan di bawah tol Cikampek KM 3+300 pada Juni 2019. Chandra mengatakan saat ini alat bor dijadwalkan beroperasi pada Juni 2019. Kini masih diujicoba. Nantinya, TBM akan bekerja secara intensif selama 24 jam tanpa henti.
Pada kecepatan tertinggi mesin bor ini memiliki mata bor (cutting knives) yang dirancang khusus dari logam keras dan dapat melubangi lapisan tanah sepanjang delapan meter per harinya.
Konstruksi kereta cepat dijadwalkan rampung pada akhir 2020 sehingga bisa beroperasi pada April 2021. Operasional kereta cepat bakal memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung dari 3 jam menjadi 45 menit. Proyek ini juga bakal menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Kota-kota Satelit
Selain kereta cepat, Konsorsium Indonesia-China juga butuh dana senilai US$18 miliar untuk mengembangkan kota-kota satelit dan pusat-pusat industri di sepanjang jalur tersebut.
Para analis mengatakan, rencana untuk mengembangkan empat kota baru dan pusat industri itu meniru pendekatan China. “Ini sepertinya meniru model umum pembangunan perkotaan China,” kata Nick Marro, seorang analis China di Economist Intelligence Unit.
Salah satu lokasi di perkebunan teh akan diubah menjadi kota seluas 5.000 hektare. Di sini akan dibangun gedung-gedung dan kampus universitas baru. Para pejabat Indonesia dan China mengatakan bahwa keberhasilan proyek tersebut akan menjadi tolok ukur bagi kerja sama infrastruktur di masa depan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China sebelumnya mengatakan kepada Reuters, “ini adalah proyek utama untuk saling menguntungkan dan kerja sama antara China-Indonesia, dan membantu mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial lokal”.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, rencana pembangunan wahana hiburan Disneyland sudah tercantum dalam rancangan Kota Raya Walini yang akan dikembangkan bersamaan dengan proyek kereta cepat.
PTPN VIII akan mengalihkan fungsi sebagian lahan Perkebunan Teh Walini di Bandung Barat menjadi Kota Raya Walini. Selain sebagai salah satu stasiun perlintasan kereta, Kota Raya Walini akan dikembangkan menjadi kota satelit di bagian barat Bandung Raya. Disain kota baru itu 10 ribu hektare, itu kira-kira dua kali luas Kota Cimahi.
Dari 10 ribu hektare lahan Kota Raya itu, 3 ribu hektare merupakan tanah perkebunan teh yang dikelola PTPN VIII. Sisanya 7 ribu hektare akan dibebaskan oleh provinsi bekerjasama dengan mitra-mitranya.
Masterplan tahap pertama yang disusun PTPN VIII itu salah satunya membagi blok-blok penggunaan perkebunan teh yang menjadi cikal bakal Kota Raya. Ada Disneyland, kompleks kantor pemerintahan, sebagian untuk lembaga riset. Tidak hanya ITB yang berminat, IPB juga.
Bahkan pemerintah provinsi juga berniat memindahkan kompleks pemerintahannya di Kota Raya Walini.
Pemerintah Jawa Barat memang merancang pengembangan Metropolitan Bandung Raya dengan mengembangkan sejumlah kota satelit. Selain Kota Raya Walini di bagian barat, sedikitnya ada dua kawasan lagi yang diproyeksikan menjadi kota satelit baru yakni Tanjungsari di Sumedang, serta Pangalengan di Kabupaten Bandung.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan memulai pembangunan kawasan mandiri di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta--Bandung pada 2020. Lebih detail, perseroan akan menggerap lahan di tiga wilayah yakni Karawang, Walini, dan Tegalluar.
Dengan tiga titik kawasan tersebut maka perkiraan pendapatan atau revenue forecast sebesar Rp266,1 triliun. Menurut data yang dilansir Wika, total lahan yang akan dikembangkan dalam jalur proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini seluas 1.988 hektare.
Total lahan itu terdiri dari Halim seluas 18 hektare, Karawang seluas 250 hektare, Tegalluar 450 hektare dan Walini seluas 1.270 hektare. Kereta api cepat Jakarta-Bandung ini akan diintegrasikan dengan TOD (Transit Oriented Development) guna menciptakan pusat ekonomi baru. Pendapatan tidak hanya berasal dari tiket, namun juga dari aktivitas-aktivitas perekonomian di area TOD.
Rini mengungkapkan, tujuan utama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung memang untuk membangun kota-kota baru. "Tujuan utamanya bagaimana kita bisa membangun kota-kota baru, kita bisa mengurai konsentrasi-konsentrasi di kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membentuk kota baru sehingga membentuk perekonomian baru pula," ujarnya.
Rini berharap hal tersebut bisa memeratakan pendapatan sehingga masyarakat kita lebih banyak yang lebih sejahtera. "Jadi harapannya ini hanya suatu permulaan, 142,7 km jarak kereta cepat Jakarta-Bandung dan Insya Allah nanti ada terusnya atau kelanjutannya. Mudah-mudahan dari Jakarta sampai ke Surabaya, Insya Allah kita bisa membangun kereta cepat sehingga di antaranya akan terbangun kota-kota baru," katanya.