Ceknricek.com -- Kementerian Wakaf dan Agama Kesultanan Oman bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menggelar pameran budaya Oman, di Gedung Perpusnas RI, Jakarta, Kamis (14/11) hingga, Senin (18/11). Pameran ini memperlihatkan potret toleransi dan keterbukaan di salah satu negara Islam itu.
Mengusung tema “Toleransi, Pemahaman, Koeksistensi: Pesan Islam Oman” sejumlah seniman asal Oman ambil bagian dalam acara yang sudah digelar di 38 negara itu. Mereka terdiri dari seniman kaligrafi, lukisan pasir, nasyid, qori, dan qosidah.
Muhammad Said Al-Mamari Konselor di Kementerian Wakaf dan Agama Kesultanan Oman, Kamis (14/11) mengatakan, pameran ini dimulai sejak tahun 2010 lalu. Tujuannya untuk memajukan toleransi di seluruh dunia agar menciptakan perdamaian.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
Menurut Muhamad Said Al-Mamari, pameran ini sekaligus memperkuat hubungan kedua negara, menyebarkan toleransi beragama, pemahaman antar budaya dan dialog antar agama, sambil menunjukan Islam dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Arab modern di Oman.
Sumber: Republika
"Kami memiliki tiga kelompok populasi di bumi. Pertama, terdiri dari orang-orang Kristen, Yahudi, dan Muslim yang percaya pada satu Tuhan dan sebuah Kitab Suci. Kedua, ateis yang telah kehilangan semua kepercayaan pada agama. Dan kelompok ketiga, mewakili berbagai ide keagamaan dan spiritual," kata Muhamad Said Al-Mamari.
Ia menambahkan, pihaknya berusaha untuk mempertahankan dialog yang konstruktif dan tulus dengan para sarjana dan perwakilan dari semua kelompok. Tujuan pertukaran adalah untuk merefleksikan dasar pemikiran, moralitas yang sama dan rasa keadilan yang sama.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
Baca Juga: Museum Sejarah Nabi Terbesar di Dunia Akan Dibangun di Indonesia
"Hanya ketika kita menyadari kesamaan, dan ini membentuk dasar dari tindakan kita, sambil menerima perbedaan budaya, kita dan anak anak kita akan menikmati masa depan yang damai," tambahnya.
Pameran ini juga akan diwarnai dengan penayangan film dokumenter pendek, "Toleransi Beragama di Oman", oleh pembuat film Jerman pemenang penghargaan Wolfgang Ettlich.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
Kesultanan Oman, negara monarki mutlak yang terletak di sebelah tenggara Semenanjung Arab, termasuk salah satu negara Islam yang dikenal toleran.
Negara yang berbatasan dengan Arab Saudi (barat), Uni Emirat Arab (barat laut), Yaman (barat daya), Laut Arab (timur dan selatan), dan Teluk Oman (utara) ini dihuni oleh penduduk dengan berbagai macam latar belakang etnis dan agama.
Total penduduknya tak lebih besar dari penduduk DKI Jakarta, kurang lebih 4 juta jiwa menurut sensus 2014. Mayoritas adalah Arab Muslim dengan populasi sebesar 77 persen. Sedangkan, sisanya adalah minoritas India, Pakistan, Iran, dan Afrika.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar