Ceknricek.com -- Panitia Khusus (Pansus) pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta memastikan tidak ada "politik uang" dalam pemilihan wagub. Pernyataan ini sekaligus membantah tuduhan dari Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernes mengenai terjadi praktik politik uang pada pemilihan wagub.
"Tuduhan itu membuat darah mendidih karena tanpa bukti, jangan cari panggung dengan melempar fitnah," kata Anggota Pansus dari Partai Gerindra, Iman Satria di Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Menurut Iman, anggota DPRD Jakarta yang merasa tidak berpolitik uang untuk pemilihan Wagub DKI, bahkan berencana hendak melaporkan pihak PSI.
"Saya dengar seperti dari Demokrat berencana mau melaporkan tuduhan PSI ke polisi, belum tahu mau ke Polda atau Mabes Polri," ujarnya.
Iman menegaskan agar PSI jangan cari panggung dengan memfitnah dan harus membuktikan tuduhan politik uang. Apalagi PSI belum resmi anggotanya dilantik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernes mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terlibat dalam mengawasi proses pemilihan Wagub DKI Jakarta yang sedang berjalan di DPRD.
Partai Gerindra siap mengajukan dua nama baru untuk Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sementara dua nama cawagub dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu gagal terpilih dalam rapat paripurna DKI Jakarta.
"Lihat saja nanti, kalau sudah mengarah mencapai paripurna pemilihan jika sekali itu tidak kuorum diberikan waktu 10 hari, kemudian 10 hari selanjutnya nggak kuorum berarti ada pengajuan nama baru berarti kan nggak diterima," tutur Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Abdul Ghoni.
Saat ini, salah satu yang ramai digaungkan untuk cawagub DKI Jakarta yaitu Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik.