Ceknricek.com -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo pada Jumat, (20/11/20) memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui helikopter BNPB.
Pemantauan lewat udara tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana potensi terjadinya erupsi dan kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan sehingga dapat diambil langkah yang cepat dan tepat sasaran untuk mengurangi risiko terjadinya bencana apabila Gunung Merapi erupsi.
Dalam siaran pers yang diterima ceknricek.com di Jakarta, Jumat, (20/11/20) sehari sebelumnya, Kepala BNPB juga meninjau lokasi pengungsi Gunung Merapi. Kunjungan kerja tersebut dimaksudkan untuk memastikan kesiapsiagaan antisipasi erupsi Merapi.
Kepala BNPB di Helikopter BNPB pantau aktivitas Gunung Merapi (BNPB)
Seperti diketahui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada tanggal 5 November 2020 telah mengeluarkan status siaga. Wilayah berisiko erupsi Merapi adalah DIY (Kabupaten Sleman) dan Jawa Tengah (Kabupaten Klaten, Boyolali dan Magelang).
BNPB dan Pemprov menyiapkan dukungan berupa dukungan anggaran, keahlian, logistik dan sumber daya manusia (SDM).
Doni Monardo yang juga Ketua Satgas COVID-19 dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pengungsi prioritas yaitu kelompok rentan meliputi orang tua, anak-anak, ibu hamil, orang sakit dan disabilitas). Para pengungsi dan relawan harus swat untuk menghindari penularan COVID-19 di lingkungan pengungsian.
“Protokol kesehatan harus dijalankan selama berada di pengungsian. Jangan lupa untuk selalu memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan serta rajin cuci tangan,” tandasnya.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Terkini: Terdengar Tiga Kali Suara Guguran
Baca juga: Aktivitas Merapi Meningkat, BNPB Evakuasi 1.000 Pengungsi