Ceknricek.com -- Paus Fransiskus meminta Amerika Serikat dan Iran untuk menghindari eskalasi konflik. Sebaliknya, Paus mendesak kedua negara untuk mengedepankan dialog dan pengendalian diri untuk menghindari konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Pada Kamis (9/1), Paus berbicara di depan publik tentang krisis saat ini, dalam pidato tahunan yang dikenal sebagai pidato "State of the World" kepada para duta besar yang terakreditasi untuk Vatikan.
"Terutama yang menjadi masalah adalah tanda yang datang dari seluruh kawasan menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat," kata Paus kepada para diplomat dari 180 lebih negara.
Baca Juga: Situasi Genting, Indonesia Siapkan ‘Contigency Plan’ Untuk WNI di Iran dan Irak
Paus mengatakan ketegangan berisiko mengompromikan proses bertahap pembangunan kembali di Irak, serta menetapkan dasar bagi konflik yang lebih luas yang ingin dihindari oleh kita semua.
"Oleh karena itu saya memperbarui permohonan saya bahwa semua pihak yang berkepentingan perlu menghindari eskalasi konflik dan tetap menghidupkan dialog yang nyata dengan pengendalian diri, dalam penghormatan penuh terhadap hukum internasional," ucap pria bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyarankan Iran untuk mundur setelah menembakkan rudal ke pasukan AS di Irak pada Rabu (8/1). Tindakan ini merupakan balasan Iran atas serangan yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani, 3 Januari lalu.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat pada Kamis (9/1) mengesahkan resolusi untuk mengendalikan wewenang Presiden Donald Trump agar tidak berperang dengan Iran. DPR AS yang dikuasai Demokrat atau partai oposisi dari Republik yang mendukung Trump, menghasilkan suara dukungan 224 berbanding 194 untuk mengesahkan resolusi tersebut.
BACA JUGA: Cek SOSOK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
