Pemprov DKI Target Remajakan 10.047 Armada Angkutan Diintegrasi Jak Lingko | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Fotografer : Ashar/Ceknricek.com

Pemprov DKI Target Remajakan 10.047 Armada Angkutan Diintegrasi Jak Lingko

Ceknricek.com -- Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) akan melakukan terobosan baru dengan peremajaan 10.047 armada angkutan umum yang diintegrasi dengan Jak Lingko. Hal ini dipastikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam konfrensi pers di Balai Kota, Jakarta, Selasa (6/8).

Menurut Syafrin, Pemprov DKI akan membantu operator angkutan umum mendapatkan pembiayaan dari bank. “Terkait pembiayaan itu nantinya ada jaminan dari kami,” ujar dia.

Menurut Syafrin, terobosan baru itu mendukung Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

"Instruksi gubernur tersebut berisi tujuh langkah untuk mempercepat pengendalian kualitas udara di Jakarta. Salah satunya adalah Kepala Dinas Perhubungan diperintahkan untuk mempercepat peremajaan 10.047 bus besar, sedang, dan kecil melalui integrasi ke dalam program Jak Lingko pada 2020," kata Syafrin.

Fotografer : Ashar/Ceknricek.com

Syafrin mengatakan melalui kontrak kerja sama dengan skema pembayaran rupiah per kilometer, operator yang bergabung dengan Transjakarta melalui program Jak Lingko pasti akan mendapatkan pembayaran dari pemerintah. Uang itu bisa digunakan oleh operator untuk membayar cicilannya pada bank.

Bahkan, dalam sistem pembayaran rupiah per kilometer itu, kata Syafrin, sudah memasukkan komponen keuntungan yang wajar bagi operator. “Bank tak perlu khawatir lagi mereka (operator) tidak bayar (cicilan), karena kami menjamin pembayarannya,” ujarnya.

Saat ini Transjakarta tengah bernegosiasi dengan sejumlah operator bus sedang untuk menyepakati tarif rupiah per kilometer. Tahun ini, ada 316 unit bus sedang yang akan bergabung dengan program Jak Lingko.

Fotografer : Ashar/Ceknricek.com

Rinciannya, Kopaja 150 unit, Metromini 100 unit, Kopami Jaya 30 unit, dan Koantas Bima 36 unit. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka bisa berkontrak sehingga bisa menjadi trigger kami untuk melakukan percepatan,” kata Syafrin.



Berita Terkait