Pemprov Jateng Terapkan Protokol Kesehatan Khusus di Ponpes | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Pemprov Jateng Terapkan Protokol Kesehatan Khusus di Ponpes

Ceknricek.com -- Pertambahan pasien COVID-19 yang berasal dari sejumlah pondok pesantren, membutuhkan strategis khusus untuk menekan ponpes sebagai klaster virus corona. Menyikapi hal tersebut, menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo perlu penerapan protokol kesehatan khusus dalam menangani klaster COVID-19 di beberapa pondok pesantren. Selain itu, Ganjar juga memandang perlu kerja sama antara pemerintah, para ulama dan pengasuh ponpes.

“Kuncinya ada di para kiai, nyai, sesepuh, kemudian peran Kemenag menjadi penting, ulama bisa bertemu untuk sama-sama buat aturan protokol di pesantren. Nah setelah itu nanti akan kita ketahui kekurangannya apa, ya mari pemerintah membantu, maka butuh kerja sama, antara pengelola ponpes dengan pemerintah,"papar Ganjar di Semarang, Minggu, (4/10/20).

Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan potensi penyebab penularan COVID-19 juga penting untuk diketahui oleh masyarakat di lingkungan pondok pesantren sehingga dibutuhkan kader yang dilatih untuk memberi edukasi dan menambah literasi. Munculnya stigma menakutkan terkait pasien COVID-19 di lingkungkan ponpes, kata dia perlu segera diubah. Pasalnya hal tersebut bisa meresahkan.

"Ini penting karena kalau enggak akan menjadi keresahan, maka kita mesti jaga perasaan dan kepada para ulama-ulama, memang penting untuk kita bicara," ujarnya.

Ganjar Pranowo sebagaimana dilansir Antara menegaskan penanganan COVID-19 di pondok pesantren harus dilakukan dengan cepat mengingat ponpes menjadi salah satu tempat yang berpotensi menjadi klaster. 

"Sebenarnya itu terjadi ya sama kayak di kantor juga, maka jangan kemudian diberikan stempel-stempel yang berlebihan, maka kita siap untuk membantu," terangnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sampai saat ini aktif melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan. Gerakan Jogo Santri terus digencarkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Pada kesempatan yang sama, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, meminta pihak terkait tidak memulangkan para santri pondok pesantren di beberapa kabupaten yang menjadi klaster baru COVID-19 guna mengantisipasi meluasnya penyebaran ke daerah lain. 

"Kalau dipulangkan, khawatirnya mereka akan memberikan penyebaran di kampungnya masing-masing. Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja, laporkan ke kami, kami akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini,"ujarnya.

Terkait dengan itu, Gus Yasin juga meminta seluruh pengasuh pondok pesantren yang menjadi klaster COVID-19 agar berkoordinasi dengan tim gugus tugas.

Baca juga: Empat Santri di Ponpes Agam Positif Covid-19

Baca juga: 16 Santri Ponpes Temboro Magetan Positif Covid-19



Berita Terkait