Oleh Redaksi Ceknricek.com
08/08/2022, 17:53 WIB
Ceknricek.com -- Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya, seperti maraknya kasus perundungan (bullying).
"Kami berusaha mencegah agar kasus-kasus 'bullying' di kalangan anak tidak terjadi lagi," kata Ketua Umum PPLIPI, Indah Suryadharma Ali di tengah acara Lomba Kreativitas Anak di Gandaria City Mall Jakarta, Minggu (7/9/22) pagi.
Pada lomba dalam rangkaian Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2022, PPLIPI menggelar empat rangkaian diskusi terbuka dan bincang santai (talkshow) bagi masyarakat sebagai edukasi untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak.
Talkshow yang digelar meliputi 3 tema. Pertama, “Kesehatan Ibu dan Anak, Pondasi Keluarga Hebat” dengan narasumber dr.Kristin Tjandra dari Prodia. Kedua, bertema ”Stop Kekerasan Terhadap Anak” dengan narasumber Elza Syarief dan Dr. Susanto dari KPAI. Ketiga, “Penyebab dan Dampak Perilaku Bullying Terhadap Anak” yang di selenggarakan oleh Komisi Bidang Pendidikan P2LIPI.
Pengurus PPLIPI
Indah mengatakan hadir dalam talkshow itu narasumber yang berkompeten terhadap persoalan anak mulai dari ahli di bidang kesehatan, ahli di bidang hukum, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sementara Wakil Ketua Umum PPLIPI bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kartika Yudhisti mengatakan akhir-akhir ini banyak pemberitaan yang mengungkapkan kasus kekerasan terhadap anak. Menurut Kartika, anak-anak seharusnya merasa aman dan nyaman dengan orang-orang yang berada di dekatnya. Namun kenyataannya dalam sejumlah kasus, anak-anak ini menjadi korban kekerasan orang-orang yang berada di dekatnya.
Suasana lomba
Kartika juga mengungkapkan tingginya kasus perundungan berkorelasi erat dengan penggunaan ponsel (gadget) di kalangan anak-anak. Bahkan selama pandemi yang mana anak-anak begitu akrab dengan gadget memunculkan sejumlah kasus perundungan yang menimbulkan trauma yang mendalam.
"Kami sengaja menghadirkan ahli hukum dalam edukasi ini mengingat pelaku dan korban sama-sama anak-anak," kata Kartika.
Karena itu, pihaknya mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI untuk meningkatkan pendidikan ekstra kulikuler agar anak-anak tak terpaku kepada ponsel/gadget. Dalam ajang Lomba Kreativitas Anak yang digelar sejak tanggal 1-7 Agustus, PPLIPI menyelenggarakan sejumlah kompetisi mulai dari menggambar, menyanyi, menari dan peragaan busana. Indah mengatakan animo peserta sangat luar biasa dalam kegiatan lomba diikuti yang diikuti anak-anak usia empat hingga 12 tahun. Pendaftar yang ikut serta mencapai 50 persen dari slot yang disediakan.
Para juara lomba
"Padahal ajang lomba dalam rangka Hari Anak Nasional ini baru pertama kali dilaksanakan. Selanjutnya ini akan menjadi gelaran tahunan dari organisasi untuk meningkatkan kreativitas anak," jelas Indah.
Untuk perlombaan sendiri terdiri dari lomba menggambar dan mewarnai yang disponsori oleh Faber Castell, lomba menyanyi, lomba fashion show, dan lomba. “Selain perlombaan, P2LIPI juga akan memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi dan juga anak-anak penyandang disabilitas yang menginspirasi, yang kami pilih berdasarkan nominasi dari DPW P2LIPI se-Indonesia," kata Indah.
"Diharapkan penghargaan dan hadiah dari P2LIPI dapat memotivasi anak-anak ini untuk selalu berkarya dan menjadi generasi yang membanggakan,” kata Indah.
Penyerahan hadiah
“Alhamdulillah, banyak masyarakat mengikuti mengikuti kegiatan ini. Semoga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk anak-anak kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan juga para sponsor antara lain Bank CIMB Niaga, Bank Sinar mas, Al Amin Universal Group, BeautieSS, Prodia, Gandaria City, Bamed, Frisian Flag, Moorlife, dan Garuda Food yang telah mendukung berlangsungnya acara Festival Anak Indonesia ini,” pungkas Indah.
Editor: Ariful Hakim