Pimpinan Ponpes Darunnajah Beberkan Kunci Para Santrinya Bebas COVID-19 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Pimpinan Ponpes Darunnajah Beberkan Kunci Para Santrinya Bebas COVID-19

Ceknricek.com -- Sebagai salah satu pondok pesantren dengan jumlah santri belasan ribu, Pondok Pesantren Darunnajah mendapat tantangan besar selama pandemi COVID-19.

Pimpinan dan para pengasuh pesantren harus bekerja ekstra keras untuk mencegah penularan virus corona terhadap para santri. Berdasarkan keterangan Dr. KH Sofwan, M.Si dalam webinar yang diselanggarakan Satgas COVID-19 di Media Center Graha BNPB Jakarta, Jumat, (16/10/20) dari 18.000 santrinya hanya satu yang terpapar COVID-19 dan itupun sudah sembuh.

“Ada satu santri yang terpapar COVID-19 dan itu terjangkit dari orang tuanya saat liburan. Kini kondisi santri tersebut sudah sembuh,” papar Kiai Sofwan.

Dalam melakukan pencegahan penularan virus corona di lingkungan pesantren yang dipimpinnya, Kia Sofwan mengungkapkan pihaknya menerapkan aturan yang tegas dan disiplin.

“Pertama, kita menerapkan one gate system. Santri yang sehat tidak boleh keluar masuk ponpes. Kedua, dalam hal penerapan 3M, para santri dan pengasuh dipaksa untuk selalu patuh. Jika ada yang melanggar diberi sanksi berupa denda,” papar dia.

Selain itu, KH Sofwan menambahkan pihaknya membentuk Satgas COVID internal pesantren yang langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

“Ada santri positif, langsung satu pondok dites semua agar tidak menyebar ke penghuni lainnya, “jelas dia.

Pencegahan penularan corona juga dilakukan dengan mengubah pola belajar mengajar di lingkungan pesantren. Sejumlah santri mengikuti pengajaran jarak jauh. Sementara bagi santri sudah masuk pondok diberlakukan tiga tahap pengawasan.

“Saat masuk bawa rapid test, setelah itu dilakukan isolasi mandiri dan sekarang kita sudah pakai swab antigen,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Kiai Sofwan kedisiplinan para pengasuh, guru dan ustaz benar-benar ditegakkan. Guru dari luar harus tinggal dalam pondok agar tidak jadi pembawa virus kepada para santri. Sedangkan ustaz yang luar mengajar santri dalam pondok secara online.

Bagi para orang tua yang hendak berkunjung ke pesantren, Dr. KH Sofwan menerangkan wali murid harus mendaftar secara online terlebih dahulu. Selain itu jumlahnya dibatasi. Pada saat bertemu dengan santri diharuskan jaga jarak sekitar dua meter.

“Kebijakan ini mendapat tantangan luar biasa dari para orang tua dan wali murid. Mereka mengeluhkan sikap pengurus pesantren yang membuat mereka lebih gampang bertemu dengan narapidana ketimbang anak sendiri. “beber Kiai Sofwan,

Kiai Sofwan secara khusus berpesan kepada para santri seluruh Indonesia, agar selalu berdoa, shalat dan ibadah biar terhindar dari COVID-19, ikhtiar menjaga keselamatan itu bagian dari agama dan tetap patuhi protokol kesehatan.

Pesan pemerintah, ingatlah orang-orang tercinta agar terhindar Covid dengan jalan selalu pakai masker, jaga jarak aman dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Juga jangan lupa berdoa dan bertawakal kepada Tuhan.

Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19 di Pesantren Lewat Program Jogo Santri



Berita Terkait