'Prahara Corona', Buku Kumpulan Sudut Pandang Pemimpin Redaksi Resmi Beredar | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

'Prahara Corona', Buku Kumpulan Sudut Pandang Pemimpin Redaksi Resmi Beredar

Ceknricek.com -- Buku "Prahara Corona" yang berisi sudut pandang 23 pemimpin redaksi nasional dari naungan Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) mengenai pandemi Covid -19 resmi beredar, Minggu (23/8/20).

"Buku 'Prahara Corona"  berisi tulisan puluhan pemimpin redaksi media Nasional. Baik dalam bentuk percikan permenungan maupun pandangan kritis pada penanganan pandemi itu di Tanah Air,"  dalam rilis mereka yang diterima Minggu (23/8/20).

Diterbitkan oleh Forum Pemred, buku setebal 400 halaman itu dieditori Pemred Harian Singgalang Padang, Khairul Jasmi. Sedangkan  pengantar buku ditulis oleh  wartawan senior Karni Ilyas.

Dalam pengantarnya, Karni Ilyas mengungkap para pemimpin redaksi dan wartawan senior tentu bukan menulis laporan biasa -- tentang jumlah korban, penyebaran virus, dan usaha penanggulangannya --melainkan laporan yang dalam, analisis yang tajam dan tentu saja ide-ide orisinal.

Karni menulis, isi buku ini diharap melahirkan kritik tajam tapi konstruktif atas penanganan wabah oleh pemerintah, mulai dari blundernya prediksi petinggi kesehatan pada awal pandemi sampai ke aturan-aturan yang tumpang tindih dan centang perenang antara pemerintah pusat dan daerah.

'Prahara Corona', Buku Kumpulan Sudut Pandang Pemimpin Redaksi Resmi Beredar
Sumber: Istimewa

"Bukankah wartawan itu pencatat sejarah, bukan pembuat sejarah," tulis wartawan senior ini dalam Kata Pengantar buku "Prahara Corona".

Menurut khairul Jasmi pemimpin redaksi dan wartawan senior terbiasa menulis dengan cepat, namun mengumpulkan tulisan mereka tidak mudah dalam waktu cepat. Bahkan, ada beberapa wartawan senior yang mengirim tulisan setelah draft buku selesai.

Baca juga: Prahara Corona, Buku Baru Kumpulan Tulisan Para Pemimpin Redaksi

"Ketika diminta tulisan, sulitnya minta ampun. Ada-ada saja kilahnya, mungkin lagi sibuk. Saya tak hilang akal, sebab sesibuk-sibuknya pasar, anak raja harus bisa lewat. Saya desak terus dan ketika wartawan-wartawan senior itu telah menulis, tak usah dipermak lagi, sudah masak, tinggal dihidangkan saja," tulis pemimpin redaksi Harian Singgalang itu dalam Catatan Editor.

Buku "Prahara Corona" ditulis oleh Ilham Bintang, Suryopratomo, Ninuk Mardiana Pambudy, Kemal Ghani, Uni Lubis, Meidyatama Suryodiningrat, Akhmad Kusaeni, Andi Suruji, Arifin Asydhad, Arif Budisusilo, Budiman Tanuredjo, Asro Kamal Rokan, Eko B. Supriyanto, Firdaus Baderi, Heddy Lugito, Hery Trianto, Irfan Junaidi, Khairul Jasmi, Nasihin Masha, Nurjaman Mochtar, Primus Dorimulu, Usman Kansong, Titin Rosmasari, Petty Fatimah,, Apreyvita Dyah Wulansari dan Asro Kamal Rokan.

Buku yang dilengkapi tabel, grafis, dan foto ini tidak hanya terbit dalam bentuk buku fisik, tapi juga akan diedarkan dalam bentuk buku digital. 

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait