Raja Malaysia  Ternyata Sempat Minta Mahathir Mohamad Tak Mengundurkan Diri | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Raja Malaysia  Ternyata Sempat Minta Mahathir Mohamad Tak Mengundurkan Diri

Ceknricek.com -- Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Abdullah, menyatakan dia sebenarnya sudah meminta Mahathir Mohamad tak mundur sebagai perdana menteri. Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato di hadapan parlemen, sekaligus membuka kembali ingatan publik pada insiden politik 24 Februari.

Sultan Abdullah mengungkapkan, saat itu Negeri "Jiran: begitu terguncang ketika Mahathir Mohamad memutuskan untuk mengundurkan diri. "Di hadapan hadirin, saya sudah mencegah Dr Mahathir agar tak mundur. Tapi, dia tetap kukuh dengan keputusannya," papar Raja Malaysia dari Pahang itu.

Baca Juga : Warga Positif Corona Ikut Kebaktian Gereja AS, 180 Orang Berpotensi Tertular

Karena itu, dia menyatakan bertanggung jawab untuk memilih perdana menteri kedelapan berdasarkan aturan dalam Konstitusi Malaysia. Dia merujuk kepada Artikel 43, yang memberikannya mandat untuk menunjuk anggota dewan, yang dalam pertimbangannya, mampu menangani mayoritas dewan.

Dilansir The Star via Asia One Senin (18/5/2020), Sultan Abdullah mengaku dia bertemu setiap anggota parlemen untuk memberikan pandangan. Bahkan pada 29 Februari, dia menyatakan sudah mengundang setiap petinggi partai untuk memberikan nama siapa yang akan menggantikan Mahathir. Berdasarkan permintaan dari para ketua partai, raja setuju memberi perpanjangan waktu bagi mereka dalam mengajukan calon "Di setiap kompetisi, tentu akan ada akhirnya. Kisruh politik di negeri ini tentu tidak akan bisa dibiarkan berlarut-larut," kata dia.

Baca Juga : Sisa Liga Spanyol 2019-2020 Akan Berlangsung Tiap Hari

Setelah melalui proses audiensi dan sesuai dengan konstitusi, Yang di-Pertuan Agong melihat Muhyiddin Yassin pantas memimpin Negeri "Jiran". "Karena itu, adalah hal layak memilih dia sebagai perdana menteri kedelapan," jelas sultan yang menjabat sejak Januari 2019 itu.

Dia menambahkan, dalam proses memilih Muhyiddin sebagai suksesor Dr M, julukan Mahathir, dia sudah mengedepankan transparansi hingga kejujuran. Menurutnya, apa yang dilakukannya tidak hanya sesuai dengan monarki konstitusional yang dianut Malaysia, namun juga demokrasi parlementer.

"Pada saat yang sama, saya berterima kasih kepada semua anggota parlemen dan rakyat yang berperan sehingga tugas saya terlaksana," jelasnya.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait