Rupiah Terkoreksi Seiring Pelemahan Mata Uang Asia | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto : Istimewa

Rupiah Terkoreksi Seiring Pelemahan Mata Uang Asia

Ceknricek.com -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore (22/7), terkoreksi seiring pelemahan mata uang regional Asia. Rupiah melemah lima poin atau 0,04 persen menjadi Rp13.943 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.938 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, mengatakan fokus pasar sebagian besar berpusat pada keputusan bank sentral global yang dijadwalkan untuk dua minggu ke depan.

"Pasar umumnya mengharapkan bank sentral untuk memotong suku bunga atau mempertahankan kebijakan yang akomodatif, dimulai dengan Bank Sentral Eropa atau ECB yang bertemu pada hari Kamis, diikuti oleh Bank Sentral Jepang dan Federal Reserve (Fed) AS minggu depan," ujar Ibrahim.

Sementara itu, risiko gesekan di Timur Tengah bisa saja menyebabkan gangguan produksi dan distribusi minyak ke pasar global. Kala pasokan dari Timur Tengah terganggu, maka fundamental pasar minyak dunia akan terpengaruh karena kawasan ini merupakan produsen "emas hitam" terbesar di dunia.

Menurutnya, tidak heran setiap kali Timur Tengah memanas, maka harga minyak bakal bergerak naik. Kenaikan harga minyak merupakan sentimen negatif bagi rupiah, sebab Indonesia adalah negara net importir minyak yang harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Saat harga minyak naik, tentu biaya impor komoditas ini menjadi mahal. Akibatnya, neraca perdagangan dan transaksi berjalan akan semakin terbeban. Pasokan devisa dari ekspor-impor barang dan jasa seret, sehingga fundamental rupiah menjadi rapuh. Rupiah pun rentan melemah," kata Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp13.948 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.943 per dolar AS hingga Rp13.968 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.963 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.913 per dolar AS.



Berita Terkait