Ceknricek.com -- Kalangan pesantren khususnya para pengasuh dan santri bisa menjadi rujukan, panutan dan contoh kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Dr. Sonny H Harmidi para santri bisa membentuk Satgas COVID-19 di lingkungan pesantren.
“Tujuannya untuk sosialisasi dan ingatkan teman-teman santri untuk mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, bisa memperdalam pengetahuan tentang virus dan pandemi, “ papar Sonny dalam webinar di Media Center Satgas, Graha BNPB Jakarta, Jumat, (23/10/20).
Menurut Sonny, hingga saat ini kepatuhan para santri terhadap protokol kesehatan sangat tinggi. Hanya saja, para santri diajak untuk lebih proaktif mengajak lingkungan sekitarnya untuk menjalankan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Klik Instagram @ceknricekcom untuk tahu lebih banyak - Sabar, tunggu info valid dari pemerintah, jangan mudah termakan hoax!
“Satgas COVID santri bisa mengedukasi masyarakat sekitar dan mengajak mereka patuhi protokol kesehatan. Bayangkan 100 santri bisa pengaruhi 10 orang saja maka ada 1000 orang yang ikut,” papar dia.
Senada dengan Sonny, Ustaz Yusuf Mansur juga mengajak para santri untuk saling mengingatkan. Apa bila ada yang tidak terima atau baper, ia menyarankan agar tidak putus asa.
Klik video untuk tahu lebih banyak - TATA CARA PAKAI MASKER
“Ingatkan saudara yang tidak patuh 3M, jangan putus asa. Kita berkewajiban untuk menyelamatkan orang lain, tidak hanya untuk diri sendiri. Kalau orang itu berkeras hati, berdoalah agar Allah SWT membuka telinga dan matanya, “ katanya.
Pada kesempatan tersebut, Sonny B Harmidi meminta para santri membantu pemerintah memerangi hoaks terkait COVID-19. Menurutnya, suara para santri dan pengasuh ponpes lebih didengar serta dipatuhi.
Baca juga: Satgas COVID-19 Paparkan Kaitan Libur Panjang dan Lonjakan Kasus Positif
Baca juga: Satgas Minta Masyarakat Cermat Pilah Informasi Terkait Vaksin Covid-19
