Ceknricek.com -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengadakan sayembara desain Ibu kota baru. Sebanyak 755 peserta mengikuti kompetisi ini, sedangkan pengumuman pemenang sayembara desain Ibu kota baru dilaksanakan pada 23 Desember 2019.
"Sebagaimana diketahui, kami gelar sayembara, mudah-mudahan kita bisa sampaikan pemenangnya, mudah-mudahan penetapan pemenangnya 23 Desember. Nantinya, desain ibu kota baru sebagai salah satu acuan pembangunan Ibu kota negara,” ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di DPR RI di Jakarta, Rabu (20/11) seperti dilansir Antara.
Ruang lingkup penilaian sayembara mencakup gagasan desain, meliputi desain kawasan inti pusat pemerintahan dengan luas area sekitar 4.000 ha, kawasan Ibu kota negara dengan luas area kurang lebih 40.000 ha. Dan kawasan perluasan Ibu kota negara dengan luas total area hingga sekitar 180.000 ha.
Sementara kawasan Ibu kota tersebut harus memenuhi 3 kriteria umum yaitu mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi serta mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional. Indikator-indikator inilah yang akan dihitung menentukan siapa pemenangnya.
Baca Juga: Swasta Bersiap Kembangkan Properti di Ibu Kota Baru
Menurut Basuki, masyarakat begitu antusias untuk mengikuti lomba tersebut. Terbukti, hampir setiap provinsi mengirimkan putra-putri terbaik yang mengusulkan karya-karya terbaiknya.
"Peserta terbanyak dari Jakarta, yakni 197 peserta kemudian dari Jawa Barat, Jawa Tengah. Hampir semua provinsi mengikuti," katanya.
Seperti yang diketahui, pemerintah akan memindahkan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pembangunan akan dimulai pada 2020, sedangkan pemindahan akan dilakukan bertahap dimulai dari 2024.
Menteri Basuki juga menyatakan bahwa daerah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur itu bebas dari kandungan batu bara. "Sesuai dengan penelitian kami dengan Bappenas, yang mengandung batu bara bukan di situ (Sepaku) tapi di sebelah timur, teluk," ujarnya.
Terkait dengan anggaran, PUPR telah menghitung kebutuhan anggaran prasarana dasar untuk mendukung pembangunan ibu kota baru, diantaranya drainase, air minum, dan energi.
"Kebutuhan anggaran prasarana dasar sudah kita hitung tapi masih kasar, kalau angka detailnya di desain nanti. Skema pembiayaannya nanti ada tim kami, nanti ada Pokja (Kelompok Kerja) Pembiayaan," tutupnya.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar