Sejarah Hari Guru Nasional yang Diperingati Setiap 25 November | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Sejarah.upi.edu

Sejarah Hari Guru Nasional yang Diperingati Setiap 25 November

Ceknricek.com -- Hari Guru Nasional diperingati hari ini, Senin (25/11), dalam rangka memberi penghargaan kepada para pahlawan tanpa tanda jasa itu di Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut ada dua poin penting pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN, yakni guru yang merdeka dan sebagai penggerak.

“Ada dua poin penting pada peringatan HGN, satu merdeka dan kedua adalah guru dan muridnya mempunyai kebiasaan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri, dan kreatif.” Ujar Nadiem di kantor Kemdikbud, Jakarta, Senin (25/11) seperti dilansir Antara.

Sejarah Hari Guru Nasional yang Diperingati Setiap 25 November
Sumber: Istimewa

Selain menyebut dua poin penting di atas, Menteri Kebudayaan Indonesia ke-29 ini juga mengajak para guru untuk melakukan perubahan yang dimulai di ruang kelas. “Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semua berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah,” kata Nadiem.

Hari Guru Nasional Bertepatan dengan Hari PGRI

Hari Guru Nasional dicetuskan sejak tahun 1994 sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Penetapan tanggal ini diputuskan tanpa menjadikan Hari Guru Nasional (HGN) sebagai hari libur nasional.

Tanggal 25 November juga bertepatan dengan hari PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Jika hari Guru Nasional ditetapkan pada 1994, Hari PGRI ditetapkan lebih dahulu, yakni pada tahun 1945.

Cikal bakal organisasi PGRI diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada tahun 1932. Pada masa pendudukan Jepang, segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, dan PGI tidak dapat melakukan aktivitasnya lagi.

Sejarah Hari Guru Nasional yang Diperingati Setiap 25 November
Sumber: Djawanews.com

Baca Juga: Belajar dari Harun al-Rasyid, Pemimpin yang Memuliakan Guru

Pada waktu itu, PGHB adalah sebuah organisasi besar di mana organisasi tersebut merupakan perkumpulan dari beberapa organisasi profesi guru di seluruh Hindia Belanda. Di antara sub-organisasi itu, antara lain, Persatuan Guru Bantu (PGB), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Volksnoderwijzers Bond (VOB), Oud Kweek Scholieren Bond (PNS), Hogere Kweek Scholieren Bond (HKSB), Persatuan School Opziener (PSO) dan Perserikatan Normal School (PNS).

Selain itu, ada juga sub-organisasi di dalam PGHB  yang lebih bercorak pada unsur keagamaan, seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Proklamasi 17 Agustus 1945 , turut menggelorakan penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia yang jatuh pada tanggal 24-25 November 1945 dan diselenggarakan di Surakarta. Lewat  kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. 

Sebagai gantinya, dengan menyatukan semangat Bhineka Tunggal Ika dalam gelora kemerdekaan, sembari memperingati 100 hari kemerdekaan, maka dibentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal tersebut.

Sejarah Hari Guru Nasional yang Diperingati Setiap 25 November
Sumber: Istimewa

Baca Juga: Mengenang Jalan Hidup Ki Hadjar Dewantara

Dalam pertemuan tersebut, anggota kongres bersepakat untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan tiga tujuan, yakni, mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia, mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan, dan membela hak dan nasib buruh umumnya, dan guru pada khususnya.

Sejak peristiwa Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru di Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang menyatakan kesetiaannya dalam bentuk pengabdian sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, dan independen.

Untuk itulah, hingga hari ini, sebagai bentuk  penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.

BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Thomas Rizal


Berita Terkait