Seragam Militer Internasional Berbahan Material Khusus Diproduksi di Solo | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ashar/Ceknricek.com 

Seragam Militer Internasional Berbahan Material Khusus Diproduksi di Solo

Ceknricek.com -- Industri fashion di Indonesia secara perlahan-lahan unjuk gigi ke pasar internasional. Contohnya hasil karya anak bangsa yang memproduksi seragam militer untuk beberapa negara di Eropa.

Tim ceknricek.com melakukan sesi factory visit di PT Sritex Tbk., Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Jumat (16/8). Perusahaan itu  ternyata sudah cukup lama menjadi produsen seragam militer di sejumlah negara, seperti pasukan Angkatan Khusus Udara Malaysia, hingga pasukan militer negara-negara yang tergabung dalam NATO (North Atlantic Treaty Organization): Jerman, Belanda, Norwegia, Inggris, hingga Swiss.

Dengan menggunakan bahan material khusus untuk menunjang aktivitas yang berat dan penuh risiko, seragam militer NATO dibuat anti api, anti radiasi nuklir, anti menyerap air hingga anti inframerah.

Baca Juga: Pabrik Tekstil Terbesar di Solo Ikut Terapkan Sustainable Fashion

seragam militer dunia
Foto: Ashar/Ceknricek.com 

Sedangkan seragam militer Battle Dress Uniform Malaysian AirForce menggunakan bahan katun 50 persen dan polyester 50 persen dengan tampilan warna biru dan abu-abu.

Bahan material yang sama juga digunakan untuk Battle Dress Uniform Malaysia Royal Navy dan Battle Dress Uniform militer tentara Jerman.

Pabrik tekstil yang kini usianya 53 tahun itu tak hanya memproduksi seragam militer, tapi juga seragam khusus pasukan pemadam kebakaran yang mengombinasikan tiga bahan khusus, diantaranya nomex, gore tax airlock dan polybenzimidazole (PBI). Seragam ini mampu menjadi perlindungan para petugas pemadam kebakaran dari serangan api.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait