Soal Cuitan Muslim Uighur, Ozil Dapat Dukungan Menlu AS | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Soal Cuitan Muslim Uighur, Ozil Dapat Dukungan Menlu AS

Ceknricek.com -- Gelandang Arsenal, Mesut Ozil seolah membuka mata dunia, khususnya pencinta sepak bola terkait nasib yang diderita kaum Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, China. Dalam cuitannya di Twitter, Ozil yang merupakan pemain nasional Jerman keturunan Turki itu mengkritik kaum Muslim yang diam dengan penderitaan kaum Muslim Uighur.

“Turkistan Timur, luka berdarah umat, melawan para penganiaya yang berusaha memisahkan mereka dari agama mereka. Mereka membakar Quran mereka. Mereka menutup masjid mereka. Mereka melarang sekolah mereka. Mereka membunuh para cendekiawan agama,” tulis Ozil melalui akun @MesutOzil1088 pada Jumat (13/12), pukul 2:50,.

Sumber: Twitter @MesutOzil1088

“Para lelaki dipaksa masuk ke kamp dan keluarga mereka dipaksa untuk tinggal bersama lelaki Tionghoa. Para wanita dipaksa menikahi pria China. Tapi Muslim diam saja. Mereka tidak membuat suara. Mereka telah meninggalkan mereka. Tidakkah mereka tahu bahwa memberikan persetujuan untuk penganiayaan adalah penganiayaan itu sendiri?," tambah Ozil.

Baca Juga: Gara-gara Cuitan Ozil, China Boikot Pertandingan Arsenal

Cuitan ini mendapat beragam respon dari masyarakat dunia. Beberapa pendukung Arsenal khususnya yang berada di China merasa kecewa dengan komentar pemain berusia 31 tahun itu. "Ozil Tieba" sebagai komunitas penggemar Ozil di China yang beranggotakan 100 ribu orang itu mengumumkan penutupan akun di Weibo beberapa saat setelah pesepak bola yang pernah mengantarkan Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil itu mengunggah kicauan di Twitternya.

Stasiun televisi CCTV di China memutuskan untuk mencabut tayangan laga Liga Primer antara Arsenal dan Manchester City dari daftar acaranya. Langkah serupa ditempuh layanan streamingPPTV.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menilai Ozil tidak tahu situasi sebenarnya di wilayah tersebut. Pemerintah China menilai mantan pemain Real Madrid itu dibutakan oleh beberapa berita serta kata-kata palsu terkait konflik etnik Uighur.

"Ia (Ozil) tidak tahu bahwa pemerintah China melindungi warga China, termasuk kebebasan beragama warga Uighur, sesuai dengan hukum. Saya dapat mengatakan kepadanya bahwa Xinjiang China saat ini menikmati stabilitas politik, pembangunan ekonomi, persatuan nasional, keharmonisan sosial dan orang-orang hidup serta bekerja dalam damai,” kata Shuang seperti dilansir Antara.

Arsenal sendiri memilih untuk “menjaga jarak” dengan pendapat pribadi pemainnya itu. Dalam unggahannya di media sosial China, Weibo Arsenal menyatakan klub mempunyai kebijakan untuk tidak melibatkan diri dalam politik.

Meski demikian, ternyata Ozil tidak berjuang sendirian. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dalam akun twitter-nya @SecPompeo pada Selasa (17/12) pukul 7:07 waktu setempat mengirimkan dukungan untuk pemain terbaik Arsenal musim 2015/2016 itu.

Sumber: Twitter @SecPompeo

Baca Juga: Soal Cuitan Ozil, Arsenal Pilih Jaga Jarak

“Outlet propaganda Partai Komunis China dapat menyensor permainan @MesutOzil1088 dan @Arsenal sepanjang musim, tetapi kebenaran akan menang. Partai Komunis China tidak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan terhadap kaum Uighur dan agama lain dari dunia,” ujar Pompeo.

Kaum Muslim di Uighur memang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Di Indonesia, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pemerintah China lebih membuka akses informasi terkait dugaan perlakuan buruk dan pelanggaran HAM terhadap warga Muslim Uighur di Xinjiang.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, di Jakarta, Rabu (18/12) meminta Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam menyikapi isu kemanusiaan terhadap etnis Uighur, di kamp-kamp yang dibangun di wilayah Xinjiang, China.

BACA JUGA: Cek BUKU & LITERATUR, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait