Sosok Naruhito, Kaisar Baru Jepang yang Humoris dan Piawai Bermain Biola | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: SindoNews

Sosok Naruhito, Kaisar Baru Jepang yang Humoris dan Piawai Bermain Biola

Ceknricek.com -- "Dia akan menjadi kaisar yang fantastis," ucap Keith George. Seorang pengacara di Virginia Barat, Amerika Serikat (AS), mengomentari temannya Naruhito.

Naruhito yang sebelumnya bergelar Putra Mahkota kini resmi menjadi kaisar ke-126 dalam sejarah monarki Jepang.

Diberitakan AP via CBC, Naruhito menggantikan sang ayah Kaisar Akihito yang memutuskan untuk turun takhta sehari sebelumnya (30/4/2019). Menjadi kaisar pertama yang mundur sejak Kaisar Kokaku pada 1817.

Naruhito, kaisar pertama yang belajar di luar negeri, dianggap sebagai pemimpin monarki Jepang yang modern mengingat orang tuanya mendobrak sejumlah tradisi.

Akihito dan Permaisuri Michiko yang merupakan perempuan biasa memilih untuk membesarkan anak mereka alih-alih memercayakannya kepada pengasuh kekaisaran.

Mereka pun mendukung Naruhito ketika memutuskan untuk berkuliah di Universitas Oxford Inggris, di mana dia meneliti sistem transportasi Sungai Thames antara 1983-1985.

George yang merupakan teman Naruhito semasa berkuliah di Oxford mengungkapkan sang kaisar baru adalah sosok yang bersahaja sekaligus peduli dengan orang lain.

Namun, dia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang putra mahkota kerajaan tertua dunia itu. "Dia tentu tidak akan melupakan teman-temannya ketika menjadi kaisar," terang George.

Dia mengingat Naruhito sebagai sosok yang humoris dan cinta terhadap musik. George dikenal sebagai pemain banjo dan penyuka musik country. Sementara Naruhito piawai bermain biola.

Bahkan berdasarkan gambar yang pernah dirilis Reuters, Naruhito pernah tampil bersama orkestra pada konser Gakushuin School Corporation di Tokyo pada April 2012.

Sumber: Kompas

Shiraishi, seorang pegawai bank yang merupakan pemain cello menuturkan keputusan Naruhito untuk memainkan biola menunjukkan orang seperti apa dia.

Saat memberikan tulisan di brosur konser, Naruhito mengungkapkan dia memahami biola tidak bisa berdiri sendiri. Melainkan membutuhkan yang lain untuk menciptakan harmoni.

"Sangat membahagiakan ketika saya akhirnya memilih biasa sebagai teman karena saya bisa bertemu dengan banyak orang dan memainkan musik bersama," terang Naruhito

Shiraishi menjelaskan Naruhito merupakan sosok pembicara dan pendengar yang sama baiknya. Naruhito, kata Shiraishi, tidak ingin diperlakukan layaknya bintang.

"Dia memberi kekuatan kepada orang-orang melalui bicaranya. Dia tidak ingin diperlukan istimewa. Malah, dia ingin berbaur dan bekerja bersama," ungkapnya.

Pandangan Naruhito itu pun sangat cocok dengan era Reiwa, berarti Harmoni yang Indah, yang bakal disandangnya. Menggantikan era Heisei yang dipakai ayahnya.

Perhatian dan kemampuan Naruhito untuk tidak menonjolkan dirinya sebagai putra mahkota, menurut George, membuatnya disukai oleh teman-temannya semasa di Oxford.

George mengatakan, Naruhito tidak melihat segala sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya. Namun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan orang di sekitarnya.

George mengenang segala kisah lucu sang kaisar baru Jepang selama hidup di Inggris yang juga adalah kerajaan. Termasuk kisah ketika berurusan dengan mesin cuci yang meluap.

"Di Inggris, saya belajar bagaimana mengatur diri saya sendiri, membuat segala keputusan secara mandiri dan menerapkannya," ujar Naruhito saat kembali dari Oxford.

Diwartakan Deutsche Welle, kini dengan berkuasanya Naruhito, dia diharapkan bisa meneruskan kebijakan yang dilakukan sang ayah selama 30 tahun berkuasa.

"Seorang kaisar mengikuti sebuah prinsip. Untuk membagi kesenangan dan kesedihan bersama rakyat. Dari hati ke hati," kata Naruhito saat berpidato dalam perayaan ulang tahunnya.



Berita Terkait