Oleh Redaksi Ceknricek.com
08/29/2019, 22:01 WIB
Ceknricek.com -- Suprajarto boleh dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bankir pertama yang menolak jabatan direktur utama dalam sejarah perbankan nasional. Ia menyatakan mundur dari jabatan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau Bank BTN, beberapa jam setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menunjuknya menduduki posisi bergengsi itu.
Keputusan mengejutkan itu bahkan ia sampaikan dalam konferensi pers di Restoran Tesate Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/8). Menurut Suprajarto, ia tidak bisa menerima dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan direktur utama sesuai keputusan RUPSLB Bank BTN, karena sama sekali tak pernah diajak bicara terkait penunjukkan dirinya. Ia justru mengetahui keputusan tersebut dari pemberitaan media.
Foto: Kumparan
Baca Juga: BTN Dapat Restu Akuisisi Perusahaan Modal Ventura
"Atas penetapan RUPS-LB BTN tersebut saya tidak dapat menerima, dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil RUPSLB BTN,” kata dia.
Sebelum ditunjuk menjadi Dirut BTN, Suprajarto adalah Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), yang diembannya sejak 2017 lalu. Selama dua tahun memimpin BRI, ia berhasil membawa BRI sebagai perusahaan BUMN pencetak laba terbesar pada 2018. Pada 2019, BRI menyumbang deviden terbesar dari 113 perusahaan BUMN di bawah Kementerian BUMN. Di pasar modal, nilai kapitalisasi pasar BRI tak terkalahkan emiten-emiten lain dan berada di posisi terbesar kedua setelah BCA.
Pertimbangan Matang
Penjelasan Suprajarto mendapat tanggapan Deputi Kementerian BUMN bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lainnya, Gatot Trihargo. Ia mengatakan penugasan Suprajarto di BTN sudah melalui pertimbangan matang. Termasuk sudah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kan Bapak Presiden sampai Oktober, sampai 5 tahun ke depan masih Bapak Presiden juga dan untuk semua perusahaan BUMN besar-besar pasti harus dikomunikasikan Bapak Presiden," ujarnya.
Foto: Kumparan
Gatot tidak secara spesifik menjawab apakah penunjukan Suprajarto sudah dikomunikasikan dengan yang bersangkutan. Ia hanya mengatakan bahwa perombakan pengurus bank BUMN, sudah diketahui Presiden Jokowi.
"Yang pasti Bu Menteri BUMN berkomunikasi untuk perubahan pengurus BUMN yang ada," ujarnya.
Banyak spekulasi yang beredar di balik penolakan Suprajanto. Ada yang menduga penunjukannya terlalu dipaksakan untuk sekadar "cuci piring" di BTN. Ada juga yang menyebut selama ini hubungan Menteri BUMN Rini Soemarno yang membawahi BUMN-BUMN termasuk BRI yang dipimpin Suprajarto, kurang baik. Rini menganggap BRI terlalu mendominasi ekspansi bisnis, dan tak mau berbagi dengan bank BUMN lainnya.
Mana yang benar? Entahlah. Yang pasti, Suprajanto telah mengambil sikap tegas. Ia menolak jabatan Direktur Utama Bank BTN.
BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini