Ceknricek.com -- Anda tahu apa kepanjangan dari ASEAN? Apa itu ASEAN? Jika Anda masih belum mengetahuinya, berarti anda termasuk dalam golongan 4 persen warga Asia Tenggara yang ternyata masih asing dengan makna dari ASEAN itu.
Survei yang melibatkan 4.485 responden atau yang mewakili sekitar 600 juta penduduk Asia Tenggara ini diungkapkan oleh Ipsos Business Consulting, salah satu mitra ASEAN. Dalam laporan berjudul Poll on Asean Awareness (PoAA) 2018 dan diluncurkan di Jakarta, Jumat (29/11), ternyata ada sekitar 180 orang yang tak mengetahui keberadaan Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN).
Salah satu faktor penyebab yang ditemukan dalam temuan tersebut ialah komunikasi yang cukup pasif ke masyarakat, serta kurangnya sikap proaktif untuk menyebarkan informasi mengenai program-program dan kinerja ASEAN ke masyarakat.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN, Kung Phoak mengatakan, ASEAN perlu melakukan sejumlah terobosan untuk lebih memperdalam sekaligus memperluas pengetahuan masyarakat di Asia Tenggara mengenai ASEAN.
"Salah satunya mungkin dengan menjadikan isi laman ASEAN dapat diakses dengan bahasa-bahasa nasional negara anggota, karena selama ini informasi di laman kami ditulis dengan Bahasa Inggris," kata Phoak dalam sesi temu media di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta (29/11), seperti dilansir Antara.
Untuk memperdalam pengetahuan masyarakat mengenai ASEAN tidak hanya dilakukan dengan pendekatan top down atau dari pejabat pengambil keputusan ke masyarakat, tetapi juga melalui cara bottom up atau dari masyarakat ke para pemangku kepentingan.
"Oleh karena itu, ASEAN percaya media memiliki peranan penting untuk membantu kami dalam mencapai tujuan ini," ujar Phoak.
Sementara itu, Kepala Divisi Kebudayaan dan Informasi ASEAN, Jonathan Tan menjelaskan pihaknya telah menyusun sejumlah rencana untuk menyebarkan informasi mengenai program-program ASEAN, agar dapat lebih baik diketahui oleh masyarakat.
Baca Juga: Menkominfo: Indonesia Telah Menjadi Mesin Digital Asia Tenggara
“Beberapa program yang dimaksud meliputi pembuatan siaran podcast (radio berbasis internet), membuat dan menyebarkan infografis, mengundang sejumlah tokoh berpengaruh media sosial dan mengadakan temu media,” ujarnya.
Sekadar informasi, PoAA 2018 merupakan hasil survei mengenai tingkat pengetahuan masyarakat di Asia Tenggara mengenai ASEAN. Pengambilan data survei dilakukan selama satu bulan, mulai Oktober hingga Desember 2018.
Sebagaimana dijelaskan Kepala Konsultan Ipsos Business Consulting, Chukiat Wongtaveerat, aktivitas survei dilakukan melalui penyebaran kuesioner berisi 21-24 pilihan ganda dan pertanyaan esai ke ribuan responden dari beberapa kelompok masyarakat.
Dari total 4.485 warga di 10 negara anggota ASEAN yang mengikuti survei, di antaranya terdiri dari 401 pelaku usaha, 184 perwakilan organisasi masyarakat sipil dan 3.900 orang masyarakat umum.
Dalam survei itu juga ditemukan bahwa tingkat optimisme masyarakat di Asia Tenggara untuk masa depan ASEAN mencapai 78 persen untuk responden dari kalangan umum, sementara bagi perwakilan organisasi masyarakat sipil, tingkat optimisme itu mencapai 50 persen dan bagi pelaku usaha 56 persen. Sebagian besar responden mengatakan, pemenuhan dan perlindungan HAM menjadi dasar optimisme warga di Asia Tenggara terhadap masa depan ASEAN.
Selain itu, empat isu lain untuk bidang politik dan keamanan regional juga dinilai publik perlu jadi prioritas. Keempatnya ialah pencegahan dan penindakan korupsi, upaya mencapai perdamaian dan stabilitas, kebijakan luar negeri yang sebangun dan perang melawan kejahatan transnasional, terorisme, serta perdagangan narkoba.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar