"Saya tetap berkomitmen seperti yang disampaikan saat uji kelayakan, di paripurna. Secepatnya nanti saya akan memilih Kabareskrim, namun di dalam Polri ada Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi) yang dipimpin Wakapolri (Wakil Kapolri), tentu kita akan cari perwira terbaik," kata Idham Azis usai bertemu pimpinan KPK Agus Rahardjo, di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jaksel, Senin (4/11).
Foto: Ashar/Ceknricek.com
"Komitmennya secepatnya kasus itu diungkap, baik kasus Novel dan kasus-kasus lain," tambah Idham.
Baca Juga: Cerita Serial Novel Baswedan
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menegaskan lagi soal temuan signifikan Tim Teknis kasus Novel. Namun temuan ini kembali tak diungkap karena dikhawatirkan malah mempersulit upaya lanjutan pengungkapan kasus teror.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
"Saya juga sampaikan ada temuan-temuan yang sangat signifikan yang sudah didapat tim teknis pencari fakta. Tim teknis bekerja sangat tertutup berbeda dengan tim pencari fakta terbuka. Tim teknis kita melakukan teknis kepolisian, karena kalau kita buka temuan ke publik, kita bisa saja kembali ke nol .Insyaallah tidak akan berapa lama lagi kita mengungkap kasus ini, tim teknis bekerja sangat maksimal, detik demi detik, ini masalah waktu. Doakan saja segera terang benderang," kata Iqbal.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
Terkait kasus ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta Kapolri segera menuntaskan pengungkapan kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Jokowi memberi tenggat pengungkapan kasus teror terhadap Novel pada awal Desember.
"Tadi sudah saya sampaikan ke Kapolri yang baru, saya beri waktu sampai awal Desember. Saya sampaikan awal Desember," ujar Jokowi di kompleks Istana, Jumat (1/11).
Sekadar informasi, saat masih menjabat Kabareskrim, tim teknis yang dulu dibentuk Idham Azis sebenarnya punya waktu kerja mulai 3 Agustus sampai 31 Oktober 2019. Novel Baswedan sendiri mendesak agar pelaku teror ke dirinya terungkap.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini