Terima Gelar Doktor HC dari ITB, JK: Jangan Pernah Berhenti Menebar Inovasi | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Kompas

Terima Gelar Doktor HC dari ITB, JK: Jangan Pernah Berhenti Menebar Inovasi

Ceknricek.com -- Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Sidang Terbuka Penganugerahan Doktor Honoris Causa (HC) M Jusuf Kalla, di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesha Nomor 10 Bandung, Senin (13/1). Gelar tersebut diberikan atas jasanya dalam melakukan peningkatan produktivitas sebuah sistem perusahaan maupun institusi sektor publik dan pemerintahan.

Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, tercatat menjadi tokoh ke-14 yang menerima gelar HC dari ITB, setelah --antara lain-- Presiden Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono, Emil Salim, Arifin Panigoro dan Hatta Rajasa.

Beberapa tamu turut menyaksikan acara tersebut. Hadir di antaranya Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mantan Menkominfo Rudiantara, mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, serta mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan.

Tim Promotor HC Jusuf Kalla, Abdul Hakim Halim menjelaskan, tujuan pemberian HC dalam rangka mendorong masyarakat dan bangsa Indonesia untuk berprestasi dan memberikan sumbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

"Berdasarkan karya-karya inovatif, rekam jejak, dan kearifan serta ketentuan penerima gelar doktor kehormatan yang tercantum dalam SK Senat Akademik ITB Nomor 43/SK/K01-SA/2003, Tim promotor berkesimpulan dengan penuh keyakinan, bahwa M Jusuf Kalla sangat layak untuk mendapat gelar Doktor Kehormatan dari ITB dalam bidang produktivitas," kata Abdul Hakim Halim.

Bukaka, LPG dan BLT

Beberapa produktivitas yang dinilai mendorong penganugerahan HC kepada Jusuf Kalla di antaranya kemampuannya menjadikan PT Bukaka Teknik Utama Tbk menjadi perusahaan internasional. Bukaka juga dikenal sebagai perusahaan yang memperkenalkan jembatan pengantar penumpang di bandara.

Kebijakan lainnya adalah konversi minyak tanah ke LPG. Kebijakan ini mendapat apresiasi banyak negara atas suksesnya program konversi minyak tanah ke LPG. Konversi minyak tanah juga menyelamatkan Indonesia dari membengkaknya subsidi minyak tanah akibat naiknya harga minyak dunia.

jk doktor
Sumber: Istimewa

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri, Sembilan Kali Terima Gelar Doktor Honoris Causa

Selanjutnya, kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT). BLT yang diterapkan dalam waktu singkat di tengah kenaikan harga BBM, telah menepis anggapan banyak pihak bahwa kebijakan tersebut perlu persiapan panjang.

Terakhir, pembangunan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Pembangunan bandara tersebut tak lepas dari dorongan M Jusuf Kalla, bahwa Indonesia mampu membangun bandara secara mandiri.

Bandara Sultan Hasanuddin menjadi awal pembangunan bandara-bandara Indonesia secara mandiri dari sisi finansial, desain, konstruksi dan relatif murah.

Bonus Demografi

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, bagi ITB penganugerahan Doktor HC kepada Jusuf Kalla memiliki arti tersendiri yang sangat besar, terutama karena berkesempatan memberikannya kepada putra terbaik bangsa yang telah mendedikasikan kehidupannya bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof. Kadarsah mengemukakan bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030-2040, yaitu Indonesia akan memiliki jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Berkaitan dengan itu, perlu mempersiapkan segalanya agar usia produktif dari sebagian besar bangsa ini bukan hanya merupakan potensi saja, tetapi benar-benar merupakan bangsa yang memiliki produktivitas tinggi.

jk raih doktor
Sumber: Istimewa

"Saya berharap agar penganugerahan gelar Doktor Kehormatan kepada Dr (HC) M Jusuf Kalla ini menjadi awal dari gerakan nasional produktivitas dalam rangka menyongsong bonus demografi," ujarnya.

Terus Berinovasi

Dalam sidang terbuka penganugerahan gelar tersebut, Jusuf Kalla menyampaikan orasi ilmiah bertema "Mendorong Produktivitas, Meningkatkan Kesejahteraan Bangsa".  

"Saya berdiri di sini bukanlah sebagai seorang akademisi yang mengupas teori, tetapi untuk berbagi pengalaman saya yang selama lebih dari 50 tahun di dunia bisnis, politik dan pemerintahan. Oleh karenanya, izinkanlah saya menyampaikan pidato yang merupakan uraian dari beberapa pengalaman tersebut dalam melaksanakan proyek, menjalankan program atau menciptakan produk dengan hasil yang lebih baik dan cara yang lebih efisien; dalam kata lain melalui upaya peningkatan produktivitas," kata Jusuf Kalla memulai pidato ilmiahnya.

Dalam pemaparan selanjutnya, Jusuf Kalla berharap generasi bangsa selalu berinovasi dalam membantu pembangunan bangsa.

“Saya ingin berpesan kepada sivitas akademika ITB agar jangan pernah berhenti melakukan dan menebar inovasi. Anda semua adalah generasi terbaik bangsa. Anda adalah lokomotif kemajuan di mana bangsa ini berharap peran besar ITB sebagai inisiator dan motor peningkatan produktivitas,” katanya.

BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait