Ceknricek.com -- Di tengah penantian akan kepastian efektivitas vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac, pemerintah Turki menandatangani kontrak untuk membeli 50 juta dosis vaksin dari Biotek Sinovac, China.
Vaksin COVID-19 yang saat ini masih dalam proses evaluasi hasil uji klinis fase 3 itu, diborong Turki untuk mengatasi pandemi coona di negara tersebut.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dalam wawancara dengan Reuters yang dipantau di Jakarta, Kamis, (26/11/20) menyatakan pihaknya sudah meneken kontrak pembelian.
“Kami telah menandatangani kontrak untuk 50 juta dosis vaksin yang akan dikirim pada bulan Desember, Januari dan Februari,” ucapnya.
Seperti diketahui berdasarkan hasil uji coba pendahuluan vaksin COVID-19 eksperimental buatan Sinovac, CoronaVac memicu respons imun yang cepat namun tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah pada orang yang telah sembuh dari corona.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI TANTOWI YAHYA
CoronaVac dan empat vaksin eksperimental lainnya yang dikembangkan China sedang dalam proses uji klinis fase 3 demi memastikan kemanjurannya. Sejauh ini, pemerintah China sendiri sudah mengeluarkan izin guna darurat terhadap vaksin COVID-19 dari Sinovac.
Bahkan sejumlah ahli mengklaim efektivitas vaksin Sinovac mencapai 90 persen. Meski demikian otoritas kesehatan Turki juga menjajaki sejumlah vaksin COVID-19 lain yang dipandang cocok untuk warganya. Saat ini kata Koca, pihaknya tengah melakukan serangkaian pembicaraan dengan pengembang vaksin lain seperti Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
“Yang terpenting di sini bagi kita adalah untuk mulai menggunakan vaksin yang dikenal efektif dan dapat diandalkan. Saya perkirakan kalender vaksinasi bisa dimulai pada tanggal 11 Desember,” pungkas Koca.
Baca juga: Ada Peran Imigran Turki Di Balik Vaksin COVID-19 Buatan Pfizer
Baca juga: Pasien Lansia Asal Turki Sembuh dari Lumpuh Otak dan Covid-19