Ceknricek.com -- Twitter Inc akan mengidentifikasi dan menurunkan cuitan dari tokoh penting, salah satunya politikus, yang melanggar aturan platform mikroblog tersebut.
"Kami sekarang akan melabeli cuitan mana pun yang melanggar aturan kami, tapi, kami berusaha mengikuti kepentingan publik," kata CEO Twitter, Jack Dorsey seperti dikutip Reuters, Jumat (28/6).
Kebijakan baru ini akan berlaku untuk politikus dan pejabat pemerintah yang memiliki pengikut lebih dari 100.000. Jika cuitan tersebut dilabeli atau pernah dilaporkan (report) oleh pengguna lainnya, warganet perlu mengklik tautan untuk melihat cuitan tersebut.
Juru bicara Twitter menyatakan, tim mereka--manusia--yang akan menandai cuitan mana yang perlu diberi label. Jika ditemukan pelanggaran, satuan tugas Twitter akan meninjau kembali apakah cuitan tersebut perlu dilihat oleh publik.
"Ada beberapa kasus yang publik perlu akses ke cuitan tersebut, meskipun cuitan itu mungkin melanggar aturan kami," kata Jack.
Cuitan yang melanggar aturan dan tidak perlu dilihat oleh publik, misalnya, ajakan untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Twitter dikritik karena mereka dianggap tidak cukup bertindak untuk menangani tulisan dari para politikus. Twitter akan menghapus cuitan jika cuitan tersebut banyak dilaporkan.
Regulasi ini bermula dari sejumlah orang yang meminta agar Twitter menghapus cuitan tajam dari Presiden Donald Trump dan politikus lainnya. Trump memang dikenal seorang yang cukup sering menuliskan cuitan kontroversi kepada lawan politiknya melalui jejaring sosial.