Ceknricek.com -- Raksasa farmasi dunia asal Amerika Serikat Pfizer sukses melakukan uji klinis awal vaksin COVID-19. Dalam fase pertama uji coba vaksin Pfizer terbukti lebih dari 90 persen efektif. Keberhasilan ini menjadi kemenangan besar dalam upaya perang melawan COVID-19.
Dalam siaran resminya yang dikutip Reuters, Selasa, (10/11/20) Pfizer menyatakan pihaknya akan bergerak cepat mengembangkan vaksin hasil kerja sama dengan BioNTech tersebut.
Uji coba awal vaksin COVID-19 ini mendapat sambutan baik dari para ilmuwan, pejabat kesehatan masyarakat dan investor. Sukses uji klinis vaksin Pfizer merupakan momen penting dalam membantu upaya mengatasi pandemi corona. Kini masih ditunggu hasil uji coba dalam skala besar.
Berdasarkan aturan Badan Kesehatan Dunia (WHO) uji klinis sebuah vaksin harus melewati tiga tahap dan beberapa aturan terkait. Hal ini berarti vaksin Pfizer tidak bisa diproduksi secara besar-besaran pada tahun ini.
Setelah lolos tahapan uji klinis, Pfizer dan BioNTech harus menunggu izin emergency use authorization dari lembaga resmi Amerika serikat dan kemungkinan keputusan itu baru keluar pada bulan Desember nanti.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI YESSY GUSMAN
Apabila izinnya sudah keluar, Pfizer memperkirakan bisa menyediakan 50 juta dosis tahun ini dan dipakai untuk vaksinasi 25 juta orang. Selanjutnya pada tahun 2021 produksi vaksinnya akan ditambah menjadi 1,3 miliar dosis.Kepala Eksekutif Pfizer Albert Boutha dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa, (10/11/20) menjelaskan keberhasilan perusahaannya memproduksi vaksin COVID-19 menandai lompatan besar bagi peradaban dunia.
“Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan,” katanya.
Sementara itu, sebagian ahli dan ilmuwan menyatakan ingin melihat data hasil uji coba secara lengkap meski secara umum hasil awal cukup menggembirakan.
“Berita ini membuat saya bisa tersenyum lebar. Sungguh melegakan melihat hasil positif pada vaksin ini dan menjadi pertanda baik untuk vaksin COVID-19 secara umum,” ujar Peter Horby, professor penyakit menular dari Universitas Oxford, Inggris.
Harus diakui masih banyak pertanyaan yang mengganjal, salah satunya seberapa efektif vaksin Pfizer berdasarkan etnis dan usia pasien COVID-19 serta berapa kekebalan yang dihasilkannya bisa bertahan.
“Intinya adalah vaksin itu efektivitasnya lebih dari 90 persen. Ini luar biasa,” tanggap pakar penyakit menular ternama AS Dr. Anthony Fauci.
Pfizer sendiri berharap pihaknya segera mendapat izin dari otoritas AS agar vaksinnya bisa dipakai orang-orang berusia 16/85 tahun. Untuk itu perlu ada data lanjutan selama dua bulan demi memastikan ada tidaknya efek samping. Pfizer memperkirakan data tersebut bisa keluar pada pekan ketiga bulan November.
Baca juga: Akhir Desember Vaksin COVID-19 Siap Pakai
Baca juga: Keamanan Jadi Prinsip Utama Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19