Ceknricek.com -- Pos Pemantau Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa terhitung sejak Selasa (30/3/21) pukul 00.00 wita kemarin hingga pukul 24.00 wita telah terjadi 19 kali letusan dari gunung Ili Lewotolok.
Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis Ara Kian dalam laporannya yang diterima ANTARA Kupang, Rabu (31/3/21) mengatakan bahwa dari total 19 kali letusan itu tinggi letusannya berkisar dari 300 hingg 400 meter.
"Kemarin memang cukup banyak letusannya dalam sehari. Tetapi memang jumlah letusan itu fluktuatif dalam sehari," katanya.
Ia menjelaskan bahwa letusan yang terjadi di gunung Ili Lewotolok itu disertai dengan dentuman dan gemuruh dengan lontaran lava pijarnya mencapai 500 mdck dan sejauh 500 meter ke arah Tenggara.
Ia menambahkan walaupun jumlah letusannya mencapai 19 kali dalam sehari namun durasi letusannya tidak lama, yakni hanya berkisar dari 17,5 sampai 45 detik.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini gunung tersebut masih dalam status siaga atau Level III setelah ditetapkan sejak Desember 2020 lalu.
Pihak Pos Pemantau merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.
Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.
Pihaknya mengingatkan agar potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
"Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan," tambah dia.
Aktivitas Terkini Gunung Ili Lewotolok
Periode Pengamatan
Rabu-31 Maret 2021, periode 00:00-06:00 WITA
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 200-400 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat.
Keterangan Lainnya
Nihil
Klimatologi
Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 23.9°C. Kelembaban 70%.
Pengamatan Kegempaan
3 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 5-22 mm, dan lama gempa 25-30 detik.
5 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 8-12 mm, dan lama gempa 15-20 detik.
19 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2-10 mm, dan lama gempa 20-50 detik.
1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Rekomendasi
[1] Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok. Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah G. Ili Lewotolok.
[2] Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar G. Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
[3] Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling G. Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
[4] Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
[5] Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
[6] Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Baca juga: Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata Kembali Erupsi
Baca juga: Chinook BNPB Efektifkan Pengiriman Logistik Penanganan Darurat Erupsi Ili Lewotolok