Ceknricek.com -- Sambutan positif terhadap vaksin COVID-19 buatan raksasa farmasi Pfizer bukan berarti vaksin tersebut tanpa masalah atau tantangan. Salah satu tantangan vaksin Pfizer yakni vaksin tersebut harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius.
Meski demikian, dalam keterangannya kepada Reuters yang dipantau di Jakarta, Rabu, (11/11/20) Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pihaknya berharap dapat memiliki vaksin COVID-19 akhir tahun ini.
Vaksin hasil pengembangan Pfizer merupakan salah satu yang sangat menjanjikan dengan banyak harapan baik terhadapnya.
Seperti diketahui vaksin Pfizer dibuat berdasarkan teknologi baru yang menggunakan mRNA sintesis untuk mengaktifkan sistem imun melawan virus. Persoalannya, vaksin tersebut harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius atau lebih rendah dibandingkan suhu musim dingin di Antartika.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI RICO TAMPATTY
Lebih lanjut, Tedros menegaskan vaksin COVID-19 harus didistribusikan secara merata kepada seluruh negara yang membutuhkannya.
Pada Senin (10/11/20) Pfizer mengumumkan data awal hasi uji klinis berskala besar vaksin COVID-19 buatannya yang khasiatnya manjur lebih dari 90 persen. Sedangkan data keamanan vaksin hasil kerja sama dengan Bio NTech dari Jerman tersebut baru keluar akhir November ini.
“Seperti yang telah kami prediksikan, kita akan mendapatkan vaksin pada akhir tahun ini. Dan Pfizer merupakan salah satu yang menjanjikan Dan juga berharap lebih dari vaksin ini,” ungkap Tedros.
Tantangannya, keharusan menyimpan vaksin di tempat sangat dingin tentu mempersulit vaksinasi untuk kawasan Asia dan Afrika yang memiliki cuaca panas, jarak yang sangat jauh dan infrastruktur yang disyaratkan mungkin kurang memadai.
Direktur WHO untuk kawasan Afrika Matshidiso Moeti menyatakan pihaknya harus benar-benar memperhitungkan segala persiapan untuk membawa vaksin tersebut ke wilayahnya.
“Berita yang menggembirakan tentang vaksin ampuh yang bakal tersedia sekaligus mengingatkan tantangan bagi Afrika soal suhu sangat dingin bagi vaksin tersebut. Ini yang harus diperhitungkan dalam mendapatkan vaksin itu,” tandasnya.
Baca juga: Uji Klinis Awal Vaksin COVID-19 dari Pfizer, Ini Hasilnya
Baca juga: CDG: Vaksin Covid-19 Mungkin Tersedia untuk Seluruh Dunia pada 2023