Ceknricek.com -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (28/1) pagi, masih melemah terdampak kekhawatiran pasar akan wabah virus corona di China. Begitu pula dengan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dibuka melemah.
Pada pukul 10.03 WIB, rupiah bergerak melemah 35 poin atau 0,26 persen menjadi Rp13.650 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.615 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.647 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.612 per dolar AS.
Seperti dilansir dari Antara, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan virus corona masih menjadi kekhawatiran pasar.
"Menurunnya yield atau tingkat imbal hasil obligasi AS, terutama tenor 10 tahun, ke level terendah sejak 10 Oktober 2019 di 1,6 persen, bisa mendorong penguatan kembali nilai tukar emerging markets termasuk Indonesia," kata Ariston.
Penurunan imbal hasil obligasi AS itu karena pembelian yang masif yang disebabkan virus corona dan juga karena ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve yang masih longgar di 2020. The Fed akan memberikan keputusan mengenai kebijakan moneternya pada Rabu (29/1) waktu setempat.
Sumber: Antara
IHSG dibuka melemah 22,99 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.110,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,21 poin atau 0,62 persen menjadi 997,58.
Meningkatnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dan korban dari China terkait virus corona yang mematikan, memang menjadi sentimen negatif bagi perdagangan pasar global. Terlebih jumlah korban dari virus tersebut terus meningkat.
Baca Juga: Seorang Pejabat China Meninggal Karena Korona
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 176,9 poin atau 0,76 persen ke 23.166,6 dan indeks Straits Times melemah 81,71 poin atau 2,52 persen ke 3.158,31. Sedangkan bursa saham China masih libur.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.