Warga Olah Lahan di Bantaran Ciliwung Jadi Kawasan Pertanian Produktif | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Antaranews.com

Warga Olah Lahan di Bantaran Ciliwung Jadi Kawasan Pertanian Produktif

Ceknricek.com -- Sejumlah warga berhasil mengolah lahan kritis yang ada di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, menjadi kawasan pertanian produktif yang mampu menghasilkan aneka jenis sayuran.

"Ada sosin, bayam, kangkung, sawi bahkan cabai," kata Giman, salah seorang warga yang mengolah lahan kritis Sungai Ciliwung, Jumat (26/7).

Dia menceritakan, sampah plastik dan kain bekas adalah musuh utama yang harus dihadapi saat mengolah lahan kritis tersebut. Giman mengaku butuh waktu dua bulan untuk membersihkan lahan dari sampah plastik dan kain. Karena kalau tak dibersihkan, sayuran enggak akan tumbuh.

Di lahan bedeng seluas sekitar 100 meter persegi itu tumbuh sayur bayam, sosin, kangkung, dan cabai yang dipanen satu sampai dua kali dalam sepekan. "Jualnya nanti ke pasar Inpres Kebun Melati. Dari lahan kritis ini bisa dapat Rp1 juta sebulan, itu penghasilan bersih," tuturnya.

Saat musim kemarau, lahan pertanian itu hanya mendapat pasokan air dari Sungai Ciliwung yang hitam dan bau akibat limbah. Giman menyiram sayurannya saat luberan air datang mendorong limbah sungai.

"Saya siram malam hari, sehabis Isya, karena ada luberan air dari hulu yang membuat sungai cenderung bersih. Siramnya dua kali sehari, pagi dan malam," jelas pria bekerja sebagai kontraktor bangunan tersebut.

Giman menuturkan, keberadaan kebun sayuran di bantara Sungai Ciliwung menyuguhkan pemandangan yang menarik. "Pihak kelurahan bilang akan bantu penyediaan bibit dan meminta saya mengolah lahan baru di dekat pintu air," ucapnya.

Sementara itu, warga lain, Slamet, menanam sayuran untuk mencukupi kebutuhan hidup dan rumah tangga. Dia juga menanam sayuran di atas lahan kritis bantaran Sungai Ciliwung. "Sebagian (hasil panen) dijual dan sebagian lagi dimakan," ujarnya.



Berita Terkait