Wisata Komplet Geopark Silokek, Alamnya Juara | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: idgeoparks

Wisata Komplet Geopark Silokek, Alamnya Juara

Ceknricek.com -- Jika Anda seorang penggemar wisata alam, apalagi penggila olahraga arung jeram, destinasi yang satu ini wajib masuk dalam agenda.

Datanglah ke kawasan Geopark Nagari Silokek, di Sijunjung, Sumatera Barat.

Objek wisatanya super komplet. Mulai dari arkeologi, ekologi, sejarah, budaya dan tentu saja flora dan fauna. Satu lokasi dengan berbagai obyek wisata. One stop destination.

Semuanya ada. Tinggal pilih. Mana yang Anda suka.

Tak sulit untuk mencapai kawasan yang oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sebagai sekeping surga yang jatuh ke bumi ini. Dari Kota Padang hanya berjarak 127 km.

Dengan berkendara santai, hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 3 jam. Melewati Sitinjau Lauik, Taman Hutan Rakyat Bung Hatta, Kota Solok dan kawasan pertambangan batu bara tertua di Indonesia, Sawahlunto.

Sumber: Kompas

Jika tidak sedang terburu-buru, singgah lah sejenak di kota Sawahlunto. Di kota yang berbentuk seperti cekungan mangkuk ini kita bisa menyaksikan situs lubang tambang batu bara. Situs bernama lubang tambang Mbah Soero ini dirawat dengan baik, lengkap dengan museumnya.

Dari Sawahlunto perjalanan bisa diteruskan ke Kota Muaro, Ibu kota Sijunjung.

Nagari Silokek hanya berjarak 15 km dari Muaro. Jalanan sudah beraspal mulus. Anda perlu waspada dan sabar. Jalanan sempit, membuat kita sekali waktu perlu menepi bila berpapasan dengan kendaraan lain.

Bulan November hingga Desember ini adalah waktu yang tepat untuk mengunjunginya. Saat ini tengah berlangsung Festival Geopark Ranah Minang Sikolek 2019.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak 15 Oktober lalu dan akan berakhir pada 02 Desember.

Baca Juga: 5 Desa yang Patut Dikunjungi Saat Liburan

Pekan kemarin 14-17 November berlangsung lomba rafting (arung jeram) tingkat dunia, R4 Silokek Geofest Rafting World Cup 2019. Diikuti oleh 257 atlet dari Indonesia, Malaysia dan Ceko.

Kegiatan akbar itu dihadiri oleh Presiden Federasi Arung Jeram Dunia (IRF), Joe Willie Jones.

Arung jeram primadona

Arung jeram adalah primadona utama Geopark Silokek. Bagi Anda yang masih amatir maupun profesional bisa mencoba arus di batang sungai Kuantan yang mengular sepanjang kawasan geopark.

Tingkat kesulitan arung jeram Silokek berkisar 1-4, dari skala tertinggi 6. Jadi untuk yang sekadar ingin bersenang-senang, fun rafting bisa mencobanya. Sementara untuk yang profesional juga bisa menguji adrenalinnya.

Silokek Rafting. Sumber: jelajahGeopark

Dibandingkan dengan lokasi arung jeram lainnya, kelebihan Silokek adalah keindahan alamnya dan kemudahan aksesnya.

“Pemandangan alamnya juara. Mirip seperti lokasi arung jeram di China,” ujar Tense Manalu dari Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI).

Bersama Ketua Umum PB FAJI R.A Amalia Yunita, Tense ikut turun berlaga dalam kelas master. Nafasnya masih terengah-engah. Kelelahan karena baru saja menyelesaikan lomba sprint sepanjang 300 meter.

Sumber: Langgam.id

Semua keindahan alam itu bisa disaksikan dan diabadikan melalui kamera. Sepanjang arus sungai terdapat jalan yang berkelok, mengikuti kelokan sungai.

Baca Juga: Kamojang Ecopark, Destinasi Hutan Pinus Garut

“Adanya akses jalan yang bagus ini selain memudahkan kita menyaksikan jalannya perlombaan, juga sangat penting ketika diperlukan evakuasi, jika terjadi kecelakaan,” ujar Kolonel (Kes) Irfan Bachtiar dari PB FAJI sekaligus pengurus KONI pusat.

Kelebihan ini tidak dimiliki oleh lokasi arung jeram lainnya.

Jalan yang diapit tebing batu gamping (karst) tinggi dan sungai itu, semula adalah jalur kereta api yang dibangun oleh Jepang. Jalur itu menghubungkan Muaro-Pekanbaru (Logas).

Jepang membangun jalur ini untuk menghindari kota Padang dan Samudera Hindia yang dijaga ketat pasukan Sekutu pada Perang Dunia II.

Untuk membangun jalan sepanjang 220 Km itu Jepang mengerahkan para pekerja paksa (Romusha). Diperkirakan sekitar 50.000 Romusha tewas dan dikuburkan secara massal di beberapa tempat.

Selain sejarah pendudukan Jepang, Sijunjung menjadi destinasi menarik bagi peminat sejarah kehadiran Belanda di Indonesia.

Salah satunya adalah napak tilas rute Willem Hendrik de Greve. Pada tahun 1861, Gubernur Hindia Belanda menugaskan de Greve seorang geolog muda untuk meneliti potensi batu bara di kawasan Sawah Lunto-Sijunjung.

Sumber: Istimewa

Ekspedisi de Greve menyimpulkan ada jutaan potensi batu bara di kawasan Ombilin-Sawahlunto.

Sayangnya de Greve tak bia menyaksikan emas hitam itu ditambang. Dia tewas karena kecelakaan di sungai Kuantan. Dia dimakamkan di Nagari Durian Gadang.

Batuan dan gua

Bagi Anda yang tertarik dengan petualangan menyusuri gua, di Silokek setidaknya terdapat lima gua (ngalau).

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam ITB yang melakukan ekspedisi pada bulan Agustus 2018 menemukan fakta menarik. Ukurannya lebih besar dibandingkan dengan gua-gua yang ada di Pulau Jawa. Usianya juga sangat tua.

Gua-gua di kawasan Silokek, terbentuk karena aliran sungai, masih sangat bersih. Namun untuk mencapainya perlu usaha ekstra. Medannya cukup menantang. Belum ada jalan setapak dan pemandu.

Baca Juga: Menjelajahi Taman Nasional Alas Purwo 

Silokek mempunyai bebatuan tua berusia ratusan juta tahun. Secara geologis diperkirakan sudah berumur 359 juta tahun. Melewati tiga era geologi.

Sumber: Tribun Sumbar

Tebing-tebing tinggi sepanjang jalan dan tepian sungai, sangat menantang bagi para pemanjat tebing. Ada yang ketinggiannya mencapai 70 meter, dengan kemiringan 90 derajat.

Selain itu yang tak kalah menarik adalah flora dan fauna beragam jenisnya. Kita bisa menyaksikan monyet dan kera bergelantungan di dahan pohon. Beberapa di antaranya terkesan “jinak” seakan mengajak bercengkerama.

Anggrek liar dan tanaman hutan yang eksotik masih bisa ditemukan di beberapa tempat.

Geopark Silokek adalah satu tempat dengan banyak tujuan wisata. One stop destination. Beli satu dapat lima.

Seperti teriakan angku pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Dipilih…..dipilih……….

Berani coba? 

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, BeritaTerkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait