Ceknricek.com - Aktor senior Leroy Osmani mendapat kunjungan sejumlah sahabat di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, Jumat (22/3) siang. Mereka datang membesuk setelah Leroy menjalani operasi pembedahan tulang kaki beberapa jam sebelumnya. Kaki Leroy yang patah dipasang pen panjang di kiri-kanan tulang kaki. Operasi yang berlangsung selama dua jam dari pukul 08.00 itu berjalan lancar. Leroy diperkirakan bisa pulang empat hari setelah operasi.

Sumber : Dok Pribadi
Aktor kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 23 April 1956 itu mengalami kecelakaan di simpang empat Tomang Raya-Slipi, Jakata, Kamis (21/3) siang. Insiden terjadi saat Leroy mengendarai sepeda ke bengkel untuk mengecek kelayakannya. Tiba-tiba sebuah sepeda motor menabrak dia cukup kencang. Sepeda hancur, begitu pun dengan motor penabrak yang diduga berkecepatan 60 km/jam.
Leroy dan penabrak dibawa polisi ke rumah sakit. Pengendara motor mengalami luka-luka, namun diperbolehkan pulang setelah ditangani di rumah sakit. Leroy pula yang membayari ongkos pengobatannya.
Menariknya, si penabrak bahkan minta bantuan Leroy agar motornya yang ditahan polisi dilepaskan. Padahal sesuai ketentuan semua kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas harus dibawa ke Samsat. "Saya sudah lebih dulu memaafkan pemotor itu," kata Leroy.
Sepeninggal sang penabrak, tinggallah Leroy "seorang diri". Ia harus rawat inap dan bahkan menjalani operasi karena mengalami patah kaki.
Peristiwa itu memaksa Leroy membatalkan rencana touring ke Korea menggunakan sepeda yang mau diservis di bengkel tadi. Bersama sejumlah bikers dari berbagai negara, Leroy tadinya akan bersepeda sepanjang 1.000 kilometer yang dijadwalkan minggu ini.

Sumber : SINDONews
Dalam beberapa tahun terakhir Leroy memang rajin bersepeda. Menurut dia, di saat usia makin menua, olahraga sepeda bisa mengurangi risiko terserang penyakit jantung.
Ia rutin bersepeda empat kali dalam sepekan, yaitu pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Leroy bahkan beberapa kali menolak atau menggeser waktu syuting kalau jadwalnya bentrok dengan agenda dia bersepeda.
Kini untuk sementara, Leroy harus menunda keinginannya menggenjot pedal sepeda. Tapi insiden kecelakaan itu sama sekali tak membuat ia kapok untuk terus gowes.