Pembangunan Replika Perkampungan Khas Betawi Rampung Akhir 2019 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Antara

Pembangunan Replika Perkampungan Khas Betawi Rampung Akhir 2019

Ceknricek.com -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penyempurnaan replika perkampungan khas Betawi di pulau di tengah Setu (Danau) Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, selesai pada akhir 2019.

"Harapannya pada 2020 objek terbaru di kawasan ini sudah dapat dibuka dan dinikmati wisatawan yang berkunjung," kata Kepala Satuan Pelaksana Layanan dan Informasi Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan, Bayu Permana di Jakarta, Selasa (23/7).

Saat ini, pembangunan replika pemukiman telah selesai pada bangunan-bangunan rumah adat. "Pada tahap selanjutnya kami akan melakukan penyempurnaan dengan membuat sawah, kubangan kerbau, kebun, dan empang (kolam ikan) di dalam replika perkampungan itu," kata Bayu.

Foto : Antara

Penyempurnaan itu dilakukan agar tercipta suasana perkampungan masyarakat Betawi masa lampau. Pulau yang menjadi lokasi replika perkampungan budaya Betawi itu dahulunya merupakan tanah urukan dari proyek perluasan Setu Babakan pada 2000.

"Keberadaan pulau ini bersamaan dengan awal didirikannya kampung budaya Betawi Setu Babakan ini, namun hingga saat ini belum dimanfaatkan," kata dia.

Sebelumnya, Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan menargetkan jumlah pengunjung di kawasan yang mereka kelola mencapai 400 ribu orang setiap tahun.

Ia berharap, adanya replika perkampungan budaya Betawi di pulau di tengah danau dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di destinasi pusat kebudayaan Betawi di Jakarta ini.

Foto : Antara

Saat ini, kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memiliki luas area sekitar 289 hektar. "Semuanya terbagi menjadi dua area yaitu area statis yang dikuasi Pemprov DKI Jakarta dan area dinamis yang dimiliki warga," kata Bayu.

Kawasan tersebut dibagi menjadi lima zona: zona embrio berisi bangunan awal kampung budaya Setu Babakan. Zona A, zona B tempat produksi batik. Zona C pulau dengan replika perkampungan Betawi, dan zona pengembangan.

Untuk zona A yang merupakan zona utama, saat ini telah dilengkapi dengan gedung museum, panggung terbuka, rumah-rumah adat, gedung serba guna, dan kantor pengelola.

"Sementara untuk zona pengembangan rencananya akan menjadi lokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kebudayaan Betawi yang saat ini belum dibangun," kata dia.

Bayu berharap Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini dapat terus berkembang dan semakin dikenal luas oleh masyarakat sebagai pusat pelestarian budaya asli Betawi.



Berita Terkait