Sejarah Hari Ini: Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Kumparan

Sejarah Hari Ini: Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan

Ceknricek.com -- Tepat pada tanggal  hari ini, setahun yang lalu, 22 September 2018, Patung Garuda Wisnu Kencana diresmikan Presiden Joko Widodo. Patung karya Nyoman Nuarta diresmikan setelah terkatung-katung selama 28 tahun.

Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan
Sumber: Kumparan

Ide awal pembuatan patung tersebut dimulai sejak 1989, saat Nyoman Nuarta bertemu dengan Menteri Pariwisata Joop Ave. Saat itu Joop meminta Nyoman membuat patung setinggi 5 meter. Namun, Nuarta mengusulkan untuk membuat patung yang lebih tinggi dari itu.

Kisah di Balik GWK

Patung setinggi 121 meter itu berdiri dengan gagah di Bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Wisatawan berlalu lalang, melakukan swafoto, sesekali mereka melihat ke atas puncak dari sosok Dewa Wisnu yang mengendarai seekor burung Garuda tersebut di tengah udara Bali yang cukup panas.

Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan
Sumber: Antara

Garuda Wisnu Kencana (GWK) merupakan wujud dari Dewa Wisnu, Dewa Pemelihara (Sthiti) dalam ajaran agama Hindu sedang mengendarai seekor burung Garuda. Bentuk ini berasal dari kisah Garuda dan Kerajaannya yaitu Dewa Wisnu yang melindungi burung Garuda karena telah berbakti dan berkorban untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan.

Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan
Sumber: Airpaze

Baca Juga: Kisah di Balik Karya Figuratif Patung Bung Karno

Nama Garuda Wisnu Kencana berasal dari nama tokoh yang ada yaitu Garuda dan Wisnu. Sedangkan kencana berarti emas karena tahta tempat patung burung Garuda dan Dewa Wisnu berdiri dilapisi emas.

Dalam sejarahnya, patung yang mulai dibangun sejak 1997 oleh I Nyoman Nuarta  dengan modal dari BUMN, Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang pada waktu itu bernilai Rp80 miliar, sempat terkatung-katung. Selain akibat krisis moneter, salah satunya juga karena diprotes mahasiswa serta pemuka agama setempat.

Kontroversi di Awal Pembangunan

Kabar mengenai pembangunan sebuah patung  dengan biaya tinggi itu pun menyebar ke masyarakat. Pada 7 Juli 1993, 12 orang anggota delegasi Senat Mahasiswa Universitas Udayana, Denpasar mendatangi DPRD Bali untuk mempertanyakan agenda tersebut.

Di hadapan komisi C DPRD Bali, mereka menyampaikan sejumlah pokok pikiran yang salah satunya adalah dana pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana sebesar Rp80 miliar sebaiknya dimanfaatkan untuk pembangunan bidang lain di sektor pariwisata atau untuk pengentasan kemiskinan.

Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan
Sumber: Antara

Baca Juga: Patung Jatayu & Mitos Kisah Ramayana

“Bali memiliki Perda tata ruang yang menetapkan tinggi bangunan tidak melebihi pohon kelapa (15 meter). Dan kalau patung jadi dibangun, tidakkah ini bertentangan dengan Perda itu,” ungkap I.G.A.G.A. Widiana K. selaku pimpinan rombongan seperti dilansir Kompas (9/7/1993).

Pokok pikiran lain yang disampaikan delegasi Senat Mahasiswa Universitas Udayana adalah dari sudut pandang agama. Mereka mengkhawatirkan patung tersebut berdampak negatif bagi umat Hindu Bali yang rata-rata tingkat pendidikannya masih rendah. Mereka menekankan bahwa karena patung tersebut juga menjadi simbol dalam peribadatan Hindu, dikhawatirkan ada kalangan yang akan mendewakannya.

Pembangunan Berlanjut

Meskipun menuai kontroversi dari banyak pihak, pada 1997, setelah mendapat izin dari Presiden Soeharto, proses pembangunan pun dimulai. Dikutip dari majalah Gatra edisi 6 Juni 1997, tiga tahun setelah disetujui Soeharto, dilakukan upacara penanaman batu merah bergambar “perlambang suci” sebagai tanda dimulainya proyek pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana.

Sayang, pembangunan patung ini kembali tersendat akibat krisis moneter dan pergolakan yang terjadi pada 1998. Bertahun-tahun, mega proyek ini pun harus mangkrak. Dikutip dari Phinemo, berbagai upaya pun terus dilakukan oleh Nuarta untuk tetap membangun patung GWK dengan melakukan berbagai usaha, termasuk membawa potongan modul patung tersebut dalam cara Expo GWK.

Patung Garuda Wisnu Kencana Diresmikan
Sumber: Genpi.co

Setelah berjuang bertahun-tahun, barulah pada 2013, Nuarta mendapat bantuan dari The Ning King, seorang pengusaha properti pemilik PT Alam Sutera Realty. Dikutip dari kumparan, PT Alam Sutera menggelontorkan dana sebesar Rp450 miliar dalam proyek ini.

Setelah anggaran terjamin, Nuarta membuat modul kembali dari nol di tempat kerjanya, di kota Bandung. Desain patung terdiri dari 24 segmen dengan total modul sebanyak 754. Bahan patung yang digunakan adalah logam tembaga dan kuningan. Kedua logam ini dilapis dengan zat asam patina.

Hingga kemudian, setelah 28 tahun berjalan dan berkali-kali mengalami perubahan desain, GWK pun diresmikan pada sabtu, 22 September 2018. Patung tertinggi ketiga di dunia setelah The Spring Temple Buddha di Cina dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar itu pun kini menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan tatkala pergi ke Bali.

BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait