Anies Baswedan: Terima Kasih, Jakarta Dipercaya Gelar Festival Film Madani | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Doc. Anies Baswedan

Anies Baswedan: Terima Kasih, Jakarta Dipercaya Gelar Festival Film Madani

Ceknricek.com -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersyukur dan menyampaikan terima kasih karena Provinsi DKI Jakarta dipercaya menjadi tempat digelarnya acara Festival Film Internasional Madani.

"Penyelenggaraan festival film seperti ini harus difasilitasi lebih jauh lagi, karena kita ingin agar festival ini dapat memantik film dalam negeri sehingga bisa lebih banyak lagi pertukaran pengalaman, ide, imajinasi yang muncul setelah adanya festival film ini," ujar Anies, Kamis (24/10).

Anies Baswedan: Terima Kasih, Jakarta Dipercaya Gelar Festival Film Madani
Foto: Dok. Anies Baswedan

Anies juga mengapresiasi tema yang diusung Madani Festival, “Reconcile”. Menurut Anies, tema ini selaras dengan apa yang sedang dialami Indonesia, bahkan dunia.

"Renconcile adalah hasil usaha, sedangkan diversity adalah latar belakang. Karena itu, festival film seperti ini adalah suatu usaha agar kita dapat menyadari, tidak hanya menyadari pentingnya keberagaaman, tapi juga pentingnya persatuan/rekonsiliasi," kata Anies.

Anies Baswedan: Terima Kasih, Jakarta Dipercaya Gelar Festival Film Madani
Foto: Dok. Anies Baswedan

Film-film di Festival Film Madani menampilkan beragam wajah Islam dalam kehidupan keseharian yang menyentuh hati dan membuka imajinasi.

"Kita berharap supaya lebih banyak yang menonton dan terlibat. Pada tahun ini Indiskop, bioskop rakyat pertama di Jakarta juga turut menampilkan film-film Festival Film Madani. Insya Allah kita akan dukung terus untuk tahun-tahun ke depan. Semoga lebih banyak lagi yang nonton, semoga karya Indonesia, bukan hanya menjadi tuan rumah tapi bisa jadi tamu yang mempesona," tutup Anies.

Toleransi Melalui Film

Senin (21/10) kemarin, antrean pengunjung memenuhi loket bioskop XXI Epicentrum Kuningan sejak pukul 18.00 WIB. Mereka mengantre registrasi untuk menghadiri pembukaan Festival Film Internasional Madani 2019. Festival Film Internasional Madani diselenggarakan selama seminggu, hingga Minggu (27/10). Ini merupakan kali kedua festival film madani diselenggarakan. Festival pertama diselenggarakan pada Oktober 2018.

Festival film ini diselenggarakan atas inisiasi grup penerbitan Mizan dan Pabrikultur. Melalui acara ini, para inisiator bermaksud merayakan keragaman dunia Islam, serta menyebarluaskan toleransi dan perdamaian melalui film.

Anies Baswedan: Terima Kasih, Jakarta Dipercaya Gelar Festival Film Madani
Foto: Dok. Anies Baswedan

Baca Juga: Anies Baswedan Apresiasi Pameran Foto ''Ruang Ketiga Jakarta'' di Balaikota

Tahun ini, Madani Film Festival mendatangkan Akram Shibly, film maker asal Amerika Serikat yang telah berkecimpung di dunia perfilman sejak usia 17 tahun. Akram Shibly selalu bergulat dengan ketegangan kultural latar budayanya sebagai seorang keturunan Syria dengan kenyataan hidup di Amerika yang sangat beragam. Akram tidak hanya menampilkan suara generasi muda muslim Syria, tetapi juga suara generasi muda Amerika.

Adapun program-program Madani yang disajikan pada tahun ini, di antaranya Layar Nusa, a Tribute to BJ Habibie, East Cinema, Madani Short: Rekonsiliasai Singkat, Mahakarya, Stories from Tunisia, Madani Family, dan forum-forum diskusi, public lecture, dan juga peluncuran buku Mencari Film Madani: Sinema dan Dunia Islam oleh Ekky Imanjaya.

Anies Baswedan: Terima Kasih, Jakarta Dipercaya Gelar Festival Film Madani
Foto: Dok. Anies Baswedan

Sedang film-film yang diputar adalah Yomeddine (2018), Waiting at the Door (2015), In Their Footsteps (2018), From a Distances (2019), What We Left Unfinished (2019), He Named Me Malala (2015), Venice of The East (2017), Mary Mother (2016), Reporter Suspended (2019), Papua Calling (2012), Arrival (2018), Beauty and the Dogs (2017), Le Challat de Tunis (2013), The Tower/Wardi (2018), Uang Panai (2016), Kantata Takwa (2008), Pomegrate is the Fruit of Paradise (2015), Rong (2018), Oleh-oleh (2017), Kilau Kerikil (2018), Langit Budak Biru (2016), Born in the USA: Muslim Americans (2003), Jack (2018), Bilal, A New Breed of Hero (2015), Para Perintis Kemerdekaan (1977), Kaddish For A Friend (2012), Rudy Habibie (2016), Habibie Ainun (2012), dan 3 Faces (2018).  

BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait