Ceknricek.com -- 87 rektor PTN seluruh Indonesia yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyatakan sikap jelang pengumuman rekapitulasi 22 Mei mendatang. Para rektor menyerukan persatuan dan kesatuan.
Ketua MRPTNI Kadarsah Suryadi di Gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (18/5), mengatakan, perguruan tinggi diharapkan jadi pionir penyejuk kondisi bangsa yang tengah hangat jelang pengumuman Pemilu 22 Mei 2019.
"Tujuan negara adalah melindungi tumpah darah tanah air dan warga negara kita, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut mewujudkan ketertiban dunia secara damai dan berkeadilan kita ingin mengembalikan kepada tujuan negara itu sendiri. Artinya, kalau kita semua sudah diingatkan kembali ke tujuan negara, maka tujuan negara bisa tercapai apabila menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Kadarsah.
Kadarsah mengatakan, ajakan untuk menjaga keutuhan bangsa ini ditujukan bagi seluruh elemen masyarakat. Ajakan ini juga berkaitan dengan situasi bangsa menjelang pengumuman Pemilu.
"Tentu ada kaitannya, tapi yang lebih penting kita mengajak seluruh elemen bukan hanya dua belah pihak yang sedang berjalan, tapi semua elemen kita ajak menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan. jadi itu konsen kita," kata Kadarsah.
Kadarsah yang juga rektor ITB ini menuturkan pernyataan sikap dari kalangan rektor ini dinilai penting. Sebab, lingkungan kampus merupakan orang-orang berintelektual yang diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat.
"Perguruan tinggi ini ada dosen, tenaga kependidikan ada mahasiswa. Nah, kita juga ingin menyejukan bangsa dan negara semua akan sejuk kalau kita mulai dari kampus. Kenapa karena kampus diisi kaum intelektual. Kampus harus menjadi contoh panutan bersama untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Kita dari kemarin sampai tadi malam dilanjut pagi koordinasi terus dengan teman-teman rektor perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia dan semua melihat modal bangsa ini adalah persatuan dan kesatuan," ungkap Kadarsah.
"Kampus ingin juga menjadi bagian elemen pionir panutan untuk menjadi pelopor dalam hal menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," kata Kadarsah.