Diduga Menganiaya Muhammad Kece, Napoleon Bonaparte Angkat Bicara | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Diduga Menganiaya Muhammad Kece, Napoleon Bonaparte Angkat Bicara

Ceknricek.com—Irjen Pol Napoleon Bonaparte diduga menganiaya Muhamad Kece, tersangka kasus penodaan agama. Kece melaporkan tindakan Napoleon di tahanan bareskrim Polri, Jum’at (17/9/21). Kabar ini telah dibenarkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, pada Sabtu (18/9/21).

Hingga Hingga saat ini, Polri belum menetapkan tersangka dalam kasus  Muhammad Kece.Pasalnya, menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.Diketahui, Irjen Napoleon dan  Kece sama-sama mendekam di Rutan Bareskrim, Jakarta Selatan.

Usai dilaporkan,lewat kuasa hukumnya, Haposan Batubara, Napoleon angkat suara. Ia menulis surat terbuka karena kondisinya tidak memungkinkan untuk menyampaikan secara langsung. “Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon Minggu (19/9/21).

Napoleon menyatakan dalam surat terbuka itu bahwa dirinya lahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim. Dia menyebut Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.

"Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin," tulis Napoleon.

Napoleon menyatakan siapa pun berhak menghina dirinya namun tidak dengan Allah, Rasulullah dan Al-Quran. Siapapun yang menghina Allah, dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur.

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ungkapnya.

Napoleon menyebut perbuatan Muhammad Kece sangat membahayakan persatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Dia pun menyayangkan konten Kece di media sosial belum dihapus oleh pemerintah.

"Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu," imbuhnya.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait