Ceknricek.com -- Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo menjadi sosok sentral selama pandemi COVID-19. Doni yang juga Kepala BNPB ini bersama timnya bekerja keras bahkan sampai menginap di kantor demi mengendalikan penularan COVID-19 di Tanah Air.
Selama dua bulan terakhir September-Oktober, penyebaran virus corona di Indonesia relatif terkendali. Hal ini terbaca lewat peningkatan angka kesembuhan pasien dan menurunnya kasus aktif COVID-19.
Menyoal dua prestasi tersebut, jenderal bintang tiga ini dalam perbincangan santai secara virtual dengan Forum Pemimpin Redaksi (FP) di Jakarta, Jumat, (6/11/20) malam menampik bahwa prestasi tersebut bukan milik Satgas COVID-19 tapi semua pihak termasuk media massa.
“Ini bukan prestasi Satgas, tapi semua pihak termasuk rekan-rekan media. Saya ingin memberikan kredit khusus kepada para dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang sudah mulai paham dan lancar menangani pasien COVID-19,” papar Doni yang didampingi Ketua Tim Ahli dan Jubir Satgas Wiku Adisasmito.
Doni menambahkan angka kematian tenaga medis khususnya dokter selama pandemi COVID-19 mencapai puncaknya pada bulan Agustus lalu. Hal itu terjadi seiring membludaknya jumlah pasien COVID-19. Menurutnya, ada korelasi antara banyaknya pasien dan tingkat kematian tenaga medis.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI PONG HARJATMO
“Semoga masyarakat mulai lindungi para dokter. Mereka yang berada di garda terdepan penanganan pasien COVID-19,” tambahnya.
Selama delapan bulan pandemi COVID-19 berlangsung terdapat perkembangan positif yakni berkurangnya klaster pasar dan rumah ibadah. Penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat tersebut membuat kasus penularan corona dari pasar dan rumah ibadah menurun.
“Penerapan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan kurangi kerumunan di pasar dan rumah ibadah, seperti gereja dan masjid membuahkan hasil positif,” jelas Doni.
Doni Monardo menjelaskan bahwa pemeriksaan spesimen pasien COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Apalagi saat ini sudah 422 laboratorium pemeriksaan.
“Tes PCR kita sudah berada dalam kisaran 30-50 ribu spesimen per hari. Angka ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan WHO. Tapi kita tak menutup mata, bahwa petugas lab kita terbatas. Kalau ada penurunan jumlah spesimen pada akhir pekan dan hari libur itu karena para petugasnya berlibur. Ini bisa kita pahami bahwa mereka juga butuh waktu istirahat, sebab kalau mereka terpapar COVID-19 kita akan kehilangan lagi tenaga lab. Tak sedikit petugas yang terinfeksi corona,” jelasnya.
Kepada para pemimpin redaksi media yang hadir dalam kesempatan bincang-bincang virtual, Doni mengajak untuk tetap bersatu melawan COVID-19 dan tak segan memberitakan penyimpangan yang dilakukan para pemangku kepentingan dalam penanganan COVID-19.
Ia mengajak jurnalis dan awak media untuk melakukan kampanye harian kepada siapa saja untuk mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
“Saya ajak kita semua untuk setiap hari coba pengaruhi dua orang yang belum patuhi protokol kesehatan untuk taat protokol kesehatan. Jika itu dilakukan tiap hari, saya yakin kita semua akan bisa menekan jumlah penularan COVID-19,” pungkas Doni Monardo.
Baca juga: Ketua Satgas Paparkan Perkembangan Penanganan COVID-19 di Tanah Air
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Laboratorium Perlu Dievalusi