Duit Mengalir dari Aplikasi Gim | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ilustrasi: Alfiardy/Ceknricek.com

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim

Ceknricek.com -- World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan kecanduan gim adalah bentuk penyakit atau masalah kesehatan. Di dunia ini ada 2,2 miliar orang yang bermain gim. Konon 1 dari 25 orang mengalami kecanduan gim. Diperkirakan ada hampir 90 juta orang di dunia yang mengalami masalah tersebut.

Bermain gim membuat otak mengeluarkan dopamine. Ini membuat orang ingin main dan main lagi. Bermain gim juga memberikan perasaan yang sama seperti ketika orang bermain judi. Tapi jangan salah. Gim membuat penciptanya kebanjiran fulus.

Pernah dengar Player Unknown's Battleground atau yang mahsyur dengan singkatan (PUBG) Mobile? Ini adalah salah satu gim yang paling digandrungi oleh para gamer. Berdasarkan laporan yang diterbitkan Sensor Tower Intelligent awal Juni lalu, aplikasi permainan itu dimainkan oleh 100 juta orang per bulan. 

Banyaknya jumlah pemain itu, tentu saja menjadi sumber uang bagi Tencent, pembesut gim PUBG Mobile. Sensor Tower mencatat, sepanjang Mei kemarin pendapatan PUBG Mobile menembus angka US$146 juta dolar. “Sekitar 126% lebih banyak dibanding pendapatan pada bulai Mei yang sebesar US$64,6 juta,” begitu tulis Sensor dalam situsnya. 

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim
Sumber: PUBGM Official

Total pendapatan di bulan Mei itu merupakan akumulasi dari dua gim yang ada, yaitu PUBG Mobile itu sendiri dan juga satu game "kloningan" berjudul Game for Peace. PUBG Mobile mendulang pendapatan sebesar US$76 juta, sedangkan Game for Peace meraup  pemasukan US$70 juta. Sensor Tower menyatakan bahwa pendapatan Mei itu sebagai pemasukan tertinggi PUBG Mobile sejak permainan ini pertama kali dirilis pada Maret 2017. 

Pendapatan dari gim PUBG Mobile itulah yang mendudukkan Tencent di posisi wahid sebagai perusahaan gim dengan pendapatan terbesar. Newzoo, penyedia gim dan analis e-sport global terkemuka yang berbasis di Belanda, melaporkan pada 2018, Tencent memperoleh pendapatan sebesar US$19,7 miliar atau setara dengan Rp281 triliun. Korporasi ini menyumbang hampir 15%  dari seluruh industri gim.

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim
Sumber: PUBGM Official

Baca Juga: Candu Bernama Gim

Posisi kedua ditempati oleh Sony. Korporasi asal Jepang ini meraup pendapatan US$14,2 miliar atau setara dengan Rp202 triliun. Pencapaian itu menunjukkan kenaikan pendapatan Sony sebesar 41% dibanding tahun sebelumnya.

Selanjutnya, peringkat ketiga disusul oleh perusahaan Microsoft. Pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan milik Bill Gates ini mencapai US$9,8 miliar atau setara dengan Rp139 triliun. Dengan berbagai aplikasi permainannya,  seperti Xbox dan Halo, Microsoft juga mengalami kenaikan signifikan, sebesar 32% jika dilihat secara tahunan (YoY). 

Posisi keempat diisi oleh Apple. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini tercatat meraih pendapatan sebesar US$9,5 miliar  atau setara dengan Rp135 triliun. Secara tahunan pemasukan Apple mengalami kenaikan sebesar 18%. 

Posisi terakhir dari lima besar ini adalah Activision Blizzard. Perusahaan yang bermarkas di Santa Monica, Amerika, ini memiliki pendapatan sebesar  US$6,9 miliar atau setara dengan Rp98,1 triliun. Angka itu naik sebesar 6% dibanding periode sebelumnya.

Tumbangkan Dominasi Hollywood 

Jumbonya pendapatan sejumlah perusahaan gim lewat berbagai aplikasi permainannya itu telah menumbangkan dominasi Hollywood yang sebelumnya merupakan peraih pendapatan terbesar dari sektor industri hiburan. Hal itu berdasarkan laporan yang dirilis Entertainment Software Association dan The NPD Group sepanjang 2018. Laporan itu menunjukkan bahwa pendapatan industri gim Amerika Serikat (AS) mencapai US$43,8 miliar atau setara Rp620 triliun. 

Pemasukan terbesar berasal dari software, mencakup pembelian gim dan item-item di dalam gim senilai US$35,8 miliar (Rp506 triliun). Sementara itu, penjualan hardware dan perkakasnya meraup US$7,5 miliar (Rp106 triliun). Secara total, pendapatan industri gim pada 2018 naik 18%  dibandingkan tahun sebelumnya.

Total pendapatan itu mengalahkan industri Hollywood lewat film-film box office-nya.  Pada akhir 2018, lembaga analis ComScore mengumumkan pendapatan dari penjualan tiket box office di seluruh dunia berada di angka US$41,7 miliar atau Rp590 triliun), lebih kecil sekitar US$2 miliar AS (Rp28 triliun) dibandingkan pendapatan tahunan industri gim di AS. 

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim
Sumber: Inverse

Jika melihat secara lebih besar lagi, perputaran uang dari bisnis aplikasi di berbagai gadget semakin menggila. Sensor Tower mencatat, sepanjang 2018 pendapatan dua publikator aplikasi terbesar dunia, yaitu Apple Store dan Google Play Store, mencapai US$71,3 miliar atau sekitar Rp1.005,3 triliun. Angka itu naik sebesar 22,7% dibanding tahun sebelumnya.

Pendapatan sebesar itu disumbang oleh Apple Store dengan torehan angka  US$46,6 miliar atau sekitar Rp657,1 triliun, tumbuh sebesar 20,4% dibanding tahun sebelumnya. Sementara Google Play Store menyumbangkan pendapatan sebesar US$24,8 miliar atau sekitar Rp349,7 triliun, naik sebesar 27,3%.

Baca Juga: Hati-hati, Kecanduan Game Dianggap WHO Sebagai Penyakit

Khusus untuk layanan aplikasi milik Apple, sejak diluncurkan pada 2018 atau setahun setelah iPhone generasi pertama meluncur, Apple Store kini sudah memiliki lebih dari dua miliar aplikasi. Sejak saat itu juga, secara kumulatif pendapatan Apple Store telah menembus angka US$ 100 miliar atau sekitar Rp1.400 triliun lebih. 

Tak cuma secara korporat, secara personal, pembuatan aplikasi juga menjadi pundi-pundi uang yang terus mengalir. Di tingkat global, ada satu sosok yang bernama Gabe Newell, pencipta gim Counter Strike. Berdasarkan catatan Forbes, pada Desember 2018 almamater Microsof ini diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$3,5 miliar atau lebih dari Rp50 triliun. 

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim
Sumber: Dok.Edukasi

Di tingkat lokal, pernah ada beberapa nama yang sukses mengeruk jutaan rupiah dari aplikasi yang dibuatnya. Yusup Suparman salah satunya. Tiga tahun lalu, namanya sempat beken dengan berbagai aplikasi edukasi yang diunggahnya ke Google Play Store. Dari seluruh perangkat lunak buatannya, Yusup pernah mengantongi pendapatan US$5.000−US$6.000 per bulan dari iklan. Dengan kurs waktu itu yang sekitar Rp13.400, maka Yusup mendulang Rp67 juta hingga Rp80 juta per bulan.

Pendapatan yang diraup oleh para pembuat aplikasi berasal dari karya yang dihasilkannya. Jenis pendapatan tergantung dari jenis platform yang digunakan oleh si pembuat aplikasi. 

Desktop dan Cloud

Ada beberapa platform yang populer digunakan para pembuat aplikasi, yaitu berbasis desktop dan cloud. Aplikasi berbasis desktop pada umumnya mendapatkan uang dari jasa pembuatan aplikasi, yang dibuat secara khusus seperti aplikasi keuangan, perbankan, perhotelan, dll. Seperti tailor made. Aplikasi kecil bayar kecil, aplikasi besar bayar besar.

Sementara, untuk aplikasi berbasis cloud yang umumnya diakses secara online lewat web based, sumber pendapatannya bisa menggunakan metode tailor made menjual kepada perusahaan, ada juga yang “menjajakan”  langsung kepada user atau pengguna. Yang menjajakan langsung kepada pengguna sifatnya ada dua jenis, berbayar dan gratis. 

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim
Sumber: Google Play

Pendapatan dari pembuat aplikasi yang berbayar ditentukan oleh harga jual dan jumlah pengunduh (downloader). Semakin banyak jumlah pengunduh, tentu saja akan semakin besar uang yang masuk ke si pembuat aplikasi. 

Sementara, aplikasi yang gratis mendapatkan pemasukan dari iklan yang masuk ketika aplikasi itu digunakan. Semakin diminati sebuah aplikasi, maka akan semakin banyak iklan yang masuk. Semakin banyak pengguna, semakin banyak iklan yang masuk. 

Duit Mengalir dari Aplikasi Gim
Sumber: Google Play

Aplikasi gratis bisa dibilang malah bisa menjadi pendapatan terbesar buat perusahaan atau pembuatnya. Soalnya, aplikasi yang gratis juga menyediakan fitur-fitur tambahan yang membuat si pengguna tertarik memakainya dengan cara membeli. Biasanya, ada dalam aplikasi permainan untuk mempersakti  atau mempercantik tokoh dalam permainan. 

Menjamurnya dan semakin bertambahnya waktu penggunaan berbagai gadget, tentu saja menjadi peluang cerah bagi profesi pembuat aplikasi. Bagaimanapun, semua gadget itu dirancang bisa menjalankan berbagai aplikasi yang menarik, baik yang sudah ada maupun yang harus diunduh. 

Gim bisa membuat seseorang menjadi kaya raya. Di sisi lain, tak sedikit yang mendapat candunya. Segala yang berlebihan memang tidak baik.

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait