Ceknricek.com -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 dari Moderna.
Pemberian izin guna darurat tersebut dilakukan setelah panel ahli dari luar lembaga FDA mendukung penggunaan vaksin Moderna.
Seperti dilansir Reuters yang dipantau di Jakarta, Sabtu, (19/12/20) pemberian izin penggunaan darurat tersebut terjadi setelah sepekan sebelumnya FDA juga memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech.
Dengan demikian vaksin Moderna menjadi vaksin kedua setelah Pfizer yang digunakan AS dalam perang melawan pandemi COVID-19. Suntikan Moderna diharapkan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Komisioner FDA Stephen M Hahn, MD dalam keterangannya menyatakan pihaknya berharap dua vaksin tersebut bisa mengakhiri pandemi COVID-19 di Amerika.
"Dengan ketersediaan dua vaksin sekarang untuk pencegahan COVID-19, FDA telah mengambil langkah penting lainnya dalam memerangi pandemi global yang menyebabkan banyak sekali rawat inap dan kematian di Amerika Serikat setiap hari," ujarnya.
Kecepatan pengembangan vaksin adalah kesuksesan ilmiah yang menakjubkan, meskipun ada beberapa keraguan di antara masyarakat.
"Harapan saya adalah semua orang Amerika akan melindungi diri mereka sendiri dengan mendapatkan vaksinasi ketika vaksin tersedia bagi mereka. Begitulah cara negara kita akan mulai sembuh dan bergerak maju," kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci dalam sebuah pernyataan.
Moderna mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengajukan lisensi penuh AS pada tahun 2021.
Keputusan FDA menandai otorisasi pengaturan pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi teknologi messenger RNA-nya. Itu terjadi kurang dari setahun setelah kasus COVID-19 pertama diidentifikasi di Amerika Serikat.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI MIING BAGITO
Perusahaan bioteknologi telah bekerja dengan pemerintah AS untuk mempersiapkan distribusi 5,9 juta dosis vaksin paling cepat akhir pekan ini
Keputusan FDA didasarkan pada hasil studi tahap akhir terhadap 30.000 sukarelawan yang menemukan bahwa vaksin tersebut hampir 95 persen efektif dalam mencegah penyakit akibat COVID-19 tanpa masalah keamanan yang serius.
Menteri Layanan Kemanusiaan dan Kesehatan AS Alex Azar menyambut gembira pemberian izin penggunaan darurat terhadap vaksin Moderna.
"Otorisasi vaksin Moderna berarti kami dapat mempercepat vaksinasi petugas kesehatan garis depan dan orang Amerika di fasilitas perawatan jangka panjang, dan, pada akhirnya, mengakhiri pandemi ini lebih cepat," katanya.
Suntikan vaksin Moderna diharapkan dapat digunakan di lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah sakit pedesaan. Sebab, vaksin ini butuh disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak memerlukan suhu ultra dingin seperti yang dibutuhkan pada vaksin Pfizer.
Setelah dicairkan, vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu lemari es biasa. Ini diberikan dalam dua dosis dengan jarak waktu 28 hari.
Di antara kedua vaksin tersebut, Amerika Serikat mengharapkan 40 juta dosis sebelum akhir tahun, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, karena keduanya memerlukan dua suntikan.
Presiden AS Donald Trump di akun twitternya pada Sabtu, (19/12/20) memuji otorisasi tersebut.
"Selamat, vaksin Moderna sekarang tersedia!" cuitnya.
Moderna mengatakan akan memberikan sekitar 20 juta dosis kepada pemerintah AS tahun ini dan diperkirakan akan mencapai antara 100 juta dan 125 juta pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85 juta-100 juta di antaranya untuk Amerika Serikat. Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS untuk memberikan total 200 juta dosis pada akhir Juni 2021.
Baca juga: Setelah Pfizer, Kini Kanada Borong Vaksin COVID-19 dari Moderna
Baca juga: Kuartal Pertama 2021 Moderna Produksi 125 Juta Dosis Vaksin COVID-19