Ceknricek.com -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah menyatakan, lintasan kereta gantung yang akan dibangun di kawasan Gunung Rinjani tidak akan mengganggu track pendakian gunung dan mata pencarian porter setempat.
"Tidak ada seperti itu. Justru kehadiran kereta gantung ini jauh berada di luar jalur trekking Rinjani. Begitupun adanya ini tidak mengganggu porter. Silahkan mereka bekerja seperti biasa. Kalaupun ada masalah kita akan cari jalan keluarnya bersama-sama, karena semua ini bisa disinergikan," ujarnya Senin (27/1).
Melansir Antara, ia juga meminta masyarakat dan semua pihak untuk bijak menyikapi soal rencana pembangunan kereta gantung yang mengambil latar Taman Nasional Gunung tertinggi kedua di Indonesia dengan danau vulkanik di atasnya itu.
"Jangan sesuatu yang baru kemudian jadi polemik. Kalau sesuatu pembangunan itu ada negatif dan positif pasti iya. Tapi jangan lantas negatif itu ditonjolkan terus kita kehilangan gambaran dari proses pembangunan kereta gantung itu," lanjutnya.
Selain itu, ia menjelaskan rencana pembangunan kereta gantung itu sudah lima tahun tak berjalan di Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, lantaran persoalan kewenangan yang telah berganti dari kabupaten ke provinsi. Kendati demikian, kini rencana proses pembangunan kereta gantung menjadi lebih cepat karena analisa studinya sudah bagus.
Sumber: Istimewa
Baca Juga: KRCB Minta Pembangunan Lintasan Kereta Gantung di Gunung Rinjani Ditimbang Ulang
"Tentu kita memahami cara pandang ahli-ahli yang melihat faktor lingkungan. Jangan sampai merusak hutan, sehingga menjaganya pun menjadi keharusan," ucapnya.
Menurutnya pemerintah tidak bisa melarang investor berkeinginan investasi, apalagi investor melihat peluang pada 2021, Lombok akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi di dunia, MotoGP.
"Jadi rupanya investasi ini pintar melihat pasar. Karena akan ada ratusan ribu orang datang melihat MotoGP di Lombok Tengah. Dan apa iya selamanya orang yang datang itu melihat MotoGP, tentu juga tidak, mereka yang datang itu perlu juga disuguhkan sesuatu yang lain, sehingga kehadiran kereta gantung ini menemukan pasarnya sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Madani Mukarom menegaskan rencana pembangunan kereta gantung dengan mengambil latar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Lombok, NTB berada di luar kawasan konservasi.
Ia juga mengatakan, pembangunan kereta gantung oleh PT Indonesia Lombok Resort itu, akan membentang sepanjang 10 kilometer dengan mengambil lokasi utama di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Di mana, seluruh lintasan yang akan dilalui kereta gantung masuk dalam kawasan hutan lindung dan kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura).
"Jadi kawasannya itu masih di hutan lindung dan Tahura, belum masuk kawasan Rinjani yang selama ini dipersoalkan," ujar Madani.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar