Heboh ChatGPT dan Emosi | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Heboh ChatGPT dan Emosi

RNI (Rangkaian Ngopi Imajiner) bersama Gus Dur

Ceknricek.com--‘’Mas..selain ramai soal satu abad NU, bulan ini juga diramaikan oleh vonis mati bagi FS dalam kasus Brigadir J. Tapi, yang lebih heboh lagi adalah tentang ChatGPT nih.. ChatGPT menjadi produk platform dengan pengguna terbanyak tercepat di dunia, yakni 1 juta pengguna dalam 5 hari dan 100 juta pengguna dalam 2 bulan saja sejak diluncurkan November 2022 hingga 23 Januari 2023 lalu, angka ini mengalahkan capaian Spotify, Instagram, dan Netflix. Tak terkecuali si TikTok yang sebelumnya, sempat menjadi aplikasi konsumer dengan pertumbuhan yang cepat karena berhasil meraih 100 juta pengguna aktif bulanan dalam kurun waktu 9 bulan, kini terpatahkan juga. Bahkan teman saya Bill Gates mengaku telah mendengar viralnya ChatGPT milik OpenAI tersebut dan mengatakan bahwa penerapan teknologi AI (artificial intelligent/kecerdasan buatan) seperti ChatGPT dapat mengubah dunia. Pernyataan ini terungkap dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Handelsblatt..nah lo...," demikian Gus Dur dengan semangat mengawali perbincangan kami pagi itu.

‘’Bill Gates mengagumi hal ini karena kecerdasan buatan ini tergolong AI teks generatif, yang artinya menghasilkan kalimat dari kalimat perintah. Keunggulan yang membuat ChatGPT berbeda adalah dia dapat menjalankan percakapan (konversasional), selain itu pengguna dapat meminta ChatGPT menuliskan artikel 500 kata, rencana marketing, hingga membuat kode bahasa pemrograman. Lebih lagi, ChatGPT mampu melakukan percakapan dengan Anda seperti Anda sedang berbicara dengan orang yang sangat berpengetahuan, obrolan GPT dapat melakukan percakapan dengan Anda tentang sejarah, filosofi, budaya, dan lain-lain. Selain itu, ia juga dapat membuat lirik penyanyi favorit Anda, ungguh luar biasa bukan?

Tapi Mas..yang membuat saya gelisah pada Hari Valentine ini, 26% orang berencana menggunakan teknologi AI ini untuk menulis catatan, surat, atau lagu untuk orang tersayangnya! Merujuk hasil survei “Modern Love Study” yang diadakan oleh firma keamanan siber McAfee itu, ternyata ada 30% pria lebih cenderung menggunakan AI untuk tujuan ini dibandingkan 22% wanita. Di antara mereka, pria Amerika menyumbang 42%. Studi tersebut juga menemukan bahwa 62% orang dewasa India berencana menggunakan AI untuk menulis surat cinta mereka pada Hari Valentine ini, persentase tertinggi di antara semua negara yang disurvei. Selanjutnya, 73% dari kelompok yang sama melaporkan bahwa mereka akan menggunakan AI untuk meningkatkan profil kencan mereka. Studi ini menemukan bahwa banyak peserta India lebih menyukai surat cinta yang dibuat oleh mesin daripada yang ditulis oleh manusia.’’

Gus Dur berguman lirih: ‘’Sungguhkah surat cinta yang ditulis oleh AI lebih baik dari manusia?’’ Belum sempat saya menanggapi, beliau melanjutkan: ‘’Tapi cinta adalah emosi manusia yang kompleks, dan tidak peduli seberapa bagus surat yang dihasilkan oleh chatbot, itu tidak dapat benar-benar menangkap kedalaman dan ketulusan cinta yang diungkapkan oleh manusia. Karena chatbot tidak memiliki perasaan cinta, kecerdasan emosional dan pengalaman pribadi yang membuat surat cinta yang ditulis oleh manusia menjadi unik.

AI adalah alat yang berguna, tetapi tidak akan pernah menggantikan sentuhan manusia. Sebab, kita tidak bisa mengharapkan kecerdasan buatan untuk mengekspresikan emosi seperti manusia, meskipun konten yang ditulis oleh ChatGPT sangat bagus, yakinlah bahwa ketulusan Anda lebih berharga karena ada sentuhan manusiawi di dalamnya yakni emosi, perasaan, hati yang takkan tergantikan oleh teknologi secanggih apapun! Sebagaimana yang disampaikan Jalaluddin Rakhmat perasaan dan hati kita bakal “memberikan bumbu pada kehidupan’’, tanpa emosi, hidup ini kering dan gersang.

Tidaklah berlebihan bila disimpulkan bahwa emosi merupakan sesuatu yang telah terwujud pada diri secara personal, mulai ketika dilahirkan, sampai akhir hayatnya, dan selalu mempengaruhi batin, yang mampu memberikan pengalaman akan makna kehidupan. Pikiran, kecerdasan manusia mungkin sekali bisa ditiru atau dikalahkan oleh teknogi atau mesin, tapi perasaan, emosi, dan hati nurani manusia adalah anugrah tertinggi dari Sang Pencipta yang takkan tersisihkan hingga kapanpun, Anda setuju bukan?’’ pungkas Gus Dur sembari kembali lenyap. Saya hanya bisa termangu.

*)Greg Teguh Santoso, pemikir lepas-bebas, berbagi pengetahuan di beberapa universitas sembari menuntaskan program doktoralnya.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait