Oleh Zulkarimein Nasution
08/30/2021, 10:55 WIB
Ceknricek.com--Sabtu 28 Agustus 2021, seorang komposer musik dari Medan (89 thn) berpulang ke Rahmatullah di kediamannya di Kajang, Kuala Lumpur, Malaysia, tempatnya bermukim sejak tahun 70-an. Almarhum memang sejak tahun 70-an hingga pensiun bekerja di bagian kebudayaan KBRI disana.
Masyarakat Kuala Lumpur yang diajarinya bermain angklung memanggilnya Pakcik Suhaimi. Mereka yang tadinya sama sekali tak kenal instrumen musik dari bambu itu kemudian bisa memainkannya dengan mahir. Disamping itu dia juga membentuk paduan suara dan grup tradisional. Ternyata, diplomasi kebudayaan yang diterapkan almarhum dalam memperkenalkan Indonesia ke masyarakat di sana memang ampuh.
"Orangnya humble dan peramah. Orang banyak gampang senang padanya,” kenang Ismail Nasution, seorang pensiunan Kementerian Pendidikan Malaysia yang sekeluarganya akrab dengan almarhum. Mereka saling mengunjungi dan selalu bersama dalam banyak acara keluarga.
Menurut H.Akhyar Hanif yang pada tahun 1976 menjadi asisten atase perdagangan di KBRI Kuala Lumpur, apa yang dilakukan almarhum dalam mempromosikan budaya Indonesia memang disambut hangat oleh masyarakat di sana. Akhyar yang kini sudah 44 tahun berdomisili di Rosevelt Island, New York City, menyebut hubungan akrabnya dengan almarhum bagaikan abang-adik.
"Saya memanggilnya abang. Kami dekat karena sama-sama dari Medan,” katanya.
Menurut Sharifah Faizah Syed Mohammed dalam Musical Nationalism in Indonesia: The Rise and Fall of Lagu Seriosa, musisi dan komposer kelahiran 1932 itu menyalin partiturnya dengan tulisan tangan. Suhaimi, satu dari tak seberapa pemuda Mandailing yang dimasa tahun 50-an menyelesaikan studi di Akademi Musik di Yogya. Ia pernah mewakili Medan dalam lomba Bintang Radio tahun 1962.
Orangnya memang low-profile. Jauh dari publisitas. Di lampiran statuta Universitas Sumatra Utara (USU), pada bagian himne USU, cuma tercantum: Lagu/Arr: S. Nasution. Dalam skripsi Happy Grimaldi di UPI Bandung, "Gaya Bernyanyi Nicky Astria: Studi Kasus Pada Penyanyi Rock Wanita Dalam Music Popular Indonesia" (2014) disebutkan bahwa secara formal, penyanyi Nicky Astria memperoleh bimbingan bernyanyi dari guru sekolah dasarnya, yaitu Suhaimi Nasution.
Saya beberapa kali berjumpa almarhum dalam sejumlah acara keluarga di Bandar Tun Razak, KL. Dalam berbagai acara tersebut, beliau bersama isteri selalu menyempatkan hadir. Pakcik Suhaimi telah diakui sebagai adik oleh paman saya, Yahya L. Karim, yang sejak zaman Jepang bermukim di ibukota Malaysia itu.
Ketika berjumpa 10 tahun yang lalu, kami sempat ngobrol sebentar. Dia bercerita, bahwa sekitar tahun 60-an, putri Tjong A Fie, pengusaha kesohor di Medan jaman dulu, pernah minta dibuatkan lagu. Dengan senang hati ia tuliskan partiturnya. Komposisi itu hendak dimainkan dengan biola di New York oleh si putri yang bersekolah musik di sana.
Tidak ada catatan lengkap tentang jumlah komposisi musik yang telah dirangkainya. Namun salahsatu ciptaannya yang terkenal berjudul Holiday in Bali ada di buku pelajaran musik. Dia juga menyusun musik untuk Kementerian Pertahanan Malaysia.
Editor: Ariful Hakim