Indikasi Olahraga Berlebihan Dapat Diketahui dari Rambut Hingga Kuku | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Indikasi Olahraga Berlebihan Dapat Diketahui dari Rambut Hingga Kuku

Ceknricek.com -- Olahraga merupakan salah satu kegiatan untuk melatih tubuh agar tetap bugar dan sehat dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Di masa New Normal ini olahraga tetap perlu dilakukan agar stamina tetap terjaga dan jauh dari penyakit.

Kendati demikian Anda tidak bisa memaksa tubuh untuk melakukan olahraga terus menerus  tanpa memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri. Hal-hal seperti cedera, nyeri otot, dan kelelahan bisa menjadi tanda bahwa Anda mungkin berlebihan dala hal rutinitas kebugaran.

"Seiring waktu, jika Anda terus memaksa tubuh tanpa memberikan waktu yang cukup untuk pulih, Anda dapat mencapai titik saat tubuh terus-menerus rusak, kata ahli endokrinologi dan penyakit dalam Elena Christofides, MD seperti dilansir Livestrong Jumat (12/6).

Tidak hanya itu, Elena juga menyebut kondisi rambut, kulit, dan kuku juga dapat menjadi indikator apakah seseorang berlebihan dalam melakukan olahraga. "Ketiganya dapat menunjukkan indikator mengejutkan jika Anda kebanyakan berolahraga," tambahnya.

Baca juga: Diet Sehat Bersepeda di Masa ‘New Normal’, Lakukan Tiga Langkah Ini

Lantas bagaimana rutinitas olahraga berlebihan dapat mempengaruhi rambut, kulit dan kuku?

Christofides mengatakan, ketika olahraga berlebihan berdampak pada rambut, kulit atau kuku Anda, hormon dan kekurangan nutrisi biasanya harus disalahkan.

Salah satu hormon yang paling mungkin hilang adalah kortisol, hormon stres utama. Tingkat kortisol seseorang bisa menjadi sangat tinggi ketika mereka memiliki sindrom overtraining atau berlebihan berolahraga, menurut chiropractor olahraga Alex Tauberg.

Kortisol yang tinggi terus menerus bisa mempengaruhi rambut, kulit, dan kuku Anda. Sebagai permulaan, kadar kortisol yang tinggi dapat memicu kelenjar sebaceous kulit menghasilkan lebih banyak minyak, menyumbat pori-pori dan menyebabkan wajah berjerawat.

Peningkatan kadar kortisol yang dipicu overtraining juga dapat menyebabkan peningkatan pada penyakit kulit inflamasi seperti eksim, psoriasis atau rosacea.

Tubuh Anda akan benar-benar memanfaatkan protein di rambut, kulit dan kuku Anda ketika Anda memiliki sindrom overtraining untuk keperluan yang lebih vital.

"Menggunakan asam-asam amino itu untuk membantu memperbaiki otot-otot Anda, yang dapat membuat rambut dan kuku menjadi tipis dan rapuh dan kulit berubah warna," tutur Christofides.

Anda mungkin juga melihat rambut dan kuku Anda tumbuh lebih lambat dari biasanya. Latihan fisik berlebihan membebani tubuh, membuat rambut dan kuku Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. (Ant)

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait