Ceknricek.com -- Khazanah intelektual Barat memiliki segudang nama-nama penemu yang mendunia. Salah satunya Nikola Tesla. Ia merupakan orang penting dalam masa transisi pemanfaatan energi listrik menjadi lebih efisien.
Namun, kiprah Tesla sepertinya perlahan hilang setelah kematiannya hari ini, 77 tahun lalu, tepatnya pada 7 Januari 1943. Padahal rentang kariernya yang cukup panjang terus didedikasikan untuk membuat alat-alat yang berguna bagi kemanusiaan.
Kiprah Nikola Tesla
Tesla dikenal dunia berkat penemuan mekanisme alternating current (AC) dalam bidang kelistrikan dan prediksi dibidang nirkabel. Namanya diabadikan sebagai Satuan Internasioanal (SI) dari intensitas magnet dan merek dagang perusahaan mobil.
Lelaki Amerika kelahiran Kroasia pada 10 Juli 1856, ini merupakan anak seorang pendeta dan ibu rumah tangga yang memiliki bengkel mekanik di rumah mereka. Tesla mengaku kemampuannya berpikir menurun dari ibunya.
Tesla mulai tertarik dengan macam eksperimen ketika ia menempuh pendikan teknik di Graz University, Austria. Di sini ia ditunjukkan oleh profesornya bagaimana memanfaatkan energi listrik. Tesla pun terpesona dan tertarik untuk memecahkan fenomena kelistrikan.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Pendaftaran Hak Paten Terakhir Thomas Alfa Edison
Di Graz dia pertama kali juga melihat dinamo Gramme, yang beroperasi sebagai generator dan, ketika dibalik, menjadi motor listrik. Dia pun menyusun cara untuk menggunakan arus bolak-balik menjadi sebuah keuntungan.
Bekerja dan Bersaing dengan Edison
Pada 1882, Tesla direkrut untuk bekerja di anak perusahaan milik Thomas Alfa Edison. Bakat jeniusnya kemudian tercium oleh bos Tesla yang langsung merekomendasikan Tesla untuk bekerja langsung pada Edison.
Singkat cerita, pada suatu ketika, Edison meminta Tesla untuk mendesain ulang generator DC agar lebih efisien. Edison menjanjikan US$50.000 kepada Tesla jika mampu melakukannya. Dan dengan karena kejeniusannya, Tesla mampu melakukannya.
Namun, uang yang dijanjikan tak pernah datang. Edison malah berkata bahwa dia tidak memahami candaan orang Amerika. Kesal, Tesla pun keluar dari perusahaan Edison. Total, dia hanya bekerja selama setengah tahun di sana.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Thomas Alva Edison Menemukan Fonograf
Selepas konflik tersebut, industri listrik juga kemudian terpecah menjadi dua kubu: AC dan DC. Tesla yang bekerja untuk Westinghouse berhasil mengembangkan konsep listrik AC secara efisien, sementara Edison berkutat dengan sistem transmisi listrik DC (Direct Current)-nya.
Singkat cerita, perlombaan keduanya pun dimulai. ‘Perang’ legendaris Edison melawan Tesla lalu dijuluki masa “War of Currents”. Perlombaan ini sendiri bertujuan untuk membuktikan sistem mana yang paling berguna untuk khalayak.
War of Currents berakhir dengan kemenangan Tesla setelah mereka berdua saling berkampanye dan melakukan berbagai percobaan. Ide Tesla kemudian diminta oleh Westinghouse dengan membangun pembangkit tenaga listrik bertenaga air pertama di Niagara.
Membujang Seumur Hidup
Tesla menghabiskan masa hidupnya dengan membujang. Menurutnya, pernikahan malah hanya menghambatnya dalam melakukan penemuan. Ia lebih senang menghabiskan waktu luangnya dengan memberi makan merpati di taman-taman.
"Saya tidak berpikir Anda bisa menyebutkan banyak penemuan hebat yang telah dibuat oleh pria yang sudah menikah," ungkap Tesla suatu hari.
Baca Juga: Penemu Oksigen Joseph Priestley, Mencari Kebenaran dalam Sains
Semasa hidup pun, dia hanya memiliki beberapa sahabat, salah satunya adalah penulis Mark Twain, seorang pengarang terkenal yang menulis, The Adventures of Huckleberry Finn (Petualangan Huckleberry Finn) dan Tom Swayer.
Tesla menghabiskan masa tuanya di penginapan murah dan menyendiri hingga semakin kehilangan karismanya sebagai seorang penemu. Dia meninggal dalam keadaan miskin, seorang diri di penginapannya.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar