Ceknricek.com -- Mahfud MD resmi ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, menggantikan Wiranto. Sedangkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
Pengumuman tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membacakan susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10) pagi. "Beliau (Mahfud MD) akan menjadi Menko Polhukam, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, kepastian hukum, deradikalisasi dan anti terorisme, berada di wilayah Prof Mahfud MD," ujar Presiden Jokowi.
Sumber: Antara
Baca Juga: Kabinet Indonesia Maju, Tidak Ada Visi Misi Menteri
Mahfud kembali ke jajaran kabinet pemerintahan, setelah meninggalkan pos eksekutif sekitar 19 tahun. Pakar hukum tata negara itu mengaku tidak pernah meminta posisi jabatan di dalam kabinet. Menurut dia, Presiden Jokowi mengetahui latar belakangnya dan tahu betul posisi apa yang cocok untuk dirinya.
"Saya, ya, terkejut juga. Presiden tahu betul latar belakang saya dari waktu ke waktu. Beliau tahu yang cocok untuk saya apa. Saya tidak perlu bertanya, beliau tahu saya tepatnya di mana," ujar Mahfud usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10).
Berdasarkan pembicaraannya dengan Presiden Jokowi, saat itu Mahfud menduga posisi yang mungkin dia emban berada di ranah hukum, politik, atau keagamaan. "Kan saya banyak disebut katanya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Jaksa Agung, Menteri Agama, katanya apa lagi? Pokoknya di bidang itu," papar Mahfud.
Prabowo Subianto
Nama Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sudah tersiar sebelumnya. Ketua Umum Partai Gerindra itu mendatangi Istana Negara, Senin (21/10) dan mengatakan dirinya diminta untuk mengurusi masalah pertahanan.
Kiprah Prabowo di kancah politik nasional sudah berbilang tahun. Sebelum mendirikan Partai Gerindra (2008), Prabowo tercatat sebagai kader dan salah satu anggota Dewan Penasihat Partai Golkar. Prabowo juga sempat ikut konvensi Golkar untuk mendapatkan figur yang diajukan dalam Pilpres 2004, namun kalah suara dari Wiranto. Ia kemudian mendirikan Partai Gerindra bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo.
Sumber: Tribunnews
Baca Juga: Prabowo Siap Bantu Presiden Jokowi di Bidang Pertahanan
Sejak Pilpres 2009 Prabowo sudah berambisi menjadi presiden. Ia mencoba menjalin koalisi dengan PPP dan PAN. Namun pada detik-detik akhir, PPP dan PAN berubah haluan dan lebih memilih bergabung dengan koalisi pelangi yang dibangun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Gagal maju menjadi capres membuat Prabowo akhirnya bersanding dengan Megawati menjadi cawapres dalam Pilpres 2009, namun kalah dari pasangan SBY-Boediono.
Sumber: Okezone
Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri menjadi presiden bersama cawapres Hatta Rajasa, namun kembali kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Peristiwa yang sama terulang pada Pilpres 2019. Berpasangan dengan Sandiaga Uno, Prabowo kembali kalah dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Kini, Prabowo akhirnya bisa di Istana Negara, namun bukan sebagai presiden, melainkan Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.
BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar