Ceknricek.com -- Hari ini, 4 Oktober 2019, menjadi tahun istimewa bagi para pecinta seni lukis dunia karena bertepatan dengan peringatan 350 tahun meninggalnya pelukis besar Rembrandt.
Terkait hal itu, Rijksmuseum Amsterdam meluncurkan sebuah proyek restorasi Rembrandt yang paling dikenal di dunia, De Nachtwacht (Jaga Malam). Pihak museum menamai kegiatan restorasi ini dengan nama ”Operation Night watch.”
Restorasi Karya Seni Agung
Tahun 1642, Rembrandt van Rijn merampungkan sebuah lukisan pesanan dari Wali Kota Amsterdam sekaligus pemimpin penjaga sipil Amsterdam, Frans Banninck Cocq.
Lukisan dengan lebar 4,5 meter dan tinggi mencapai 4 meter itu kemudian dikenal sebagai salah satu karya paling ambisius dan magnum opus dari Rembrandt.
Berat lukisan dengan judul De Nachwacht itu sendiri sekitar 337 kilogram. Atas karyanya tersebut, Rembrandt diganjar dengan komisi sebesar 1.600 gulden. Jumlah yang besar untuk ukuran saat itu.
Sumber: Wikipedia
De Nachtwacht secara sederhana menampilkan pentolan milisi Amsterdam Kapten Frans Banninck Cocq dan Letnan Willem van Ruytenburch dalam sorotan utama yang mengenakan selempang merah dan topi kuning.
Dua tokoh itu bersama dengan anggota milisinya digambarkan dengan komposisi dinamis yang berwibawa dan energik. Rembrandt sendiri melukis bagian lain dari dua tokoh itu seolah-olah mereka sedang mempersiapkan patroli dengan beberapa anggota memeriksa senapan mereka dan memberi isyarat di luar bingkai.
Baca Juga: Don Antonio Blanco: Maestro Lukis dari Bali yang Mendunia
Tidak hanya itu, Rembrandt juga menambahkan beberapa detail pada lukisan tersebut untuk memperkenalkan simbol-simbol yang terkait dengan kelompok pengamanan sipil Cocq dan para penembak pada umumnya.
Sesosok wanita yang berdiri di belakang Banning Cocq, misalnya, membawa piala milisi sementara di latar belakangnya terdapat sosok yang mengibarkan bendera besar.
Menurut Rijksmuseum, citra itulah yang kemudian membuatnya beda dari lukisan lain di aula Kloveniersdoelen Amsterdam yang cenderung statis saat lukisan itu ditaruh di tempat tersebut sejak 1885.
Sumber: Wikipedia
Lukisan Rembrandt yang dikenal juga dengan gayanya yang disebut Chiaroscuro (kontras antara gelap dan terang) ini sebelumnya pernah juga direstorasi 40 tahun silam sejak dirusak oleh seseorang dengan menggunakan pisau.
Kini lukisan tersebut kembali direstorasi untuk membantu pemahaman mereka yang lebih baik tentang lukisan tersebut. Proses restorasi bahkan disiarkan secara langsung secara online.
“Proyek ini adalah restorasi terbesar pertama semenjak upaya perbaikan sejak 1975, ketika seorang pria bersenjatakan pisau roti melawan penjaga museum dan merobek lukisan itu, seraya berteriak bahwa dia melakukannya untuk Tuhan,” ungkap Taco Dibbits kepada BBC.
Pihak museum juga mengungkapkan, studi terperinci untuk mempelajari lukisan tersebut diperlukan untuk menentukan rencana perawatan terbaik yang melibatkan konservator baik di dalam maupun luar negeri.
Kiprah Rembrandt
Rembrandt lahir di Leiden pada 15 Juli 1606. Nama lahirnya adalah Rembrant Harmenszoon van Rijn. Ia mulai mengeja namanya sebagai Rembrandt--dengan sisipan huruf d--sejak 1630-an.
Kala reputasinya sedang mekar ia mencoba menyejajarkan diri dengan seniman era Renaissance Italia yang dikenal hanya dengan nama depannya--seperti, Leonardo, Michaelangelo, Rafael, atau Titian.
Tidak ada keterangan yang pasti, sejak kapan Rembrandt mulai belajar melukis. Yang terang, pada 1620, saat ia berusia 14 tahun, ayahnya mendaftarkan Rembrandt ke Universitas Leiden. Namun, alih-alih belajar, Rembrandt malah magang di studio Jacob van Swnenburgh untuk mendalami seni lukis.
Sumber: Britannica
Baca Juga: Mengenang Legenda Kubisme Pablo Picasso
Pada usia 17 ia pergi ke Amsterdam, Belanda, dan belajar bersama pelukis sejarah Pieter Lastman. Setelah 6 bulan, ia telah menguasai semua yang diajarkan dan kembali ke Leiden untuk memproklamirkan diri sebagai pelukis independen.
Ketika berusia 25 tahun, ia kembali ke Amsterdam dan menetap di sana. Rembrandt lalu menciptakan lebih dari 600 lukisan, dengan kira-kira 60 buah diantaranya adalah lukisan potret.
Lukisan-lukisannya di awal karir, seperti The Shipbuilder and his Wife (Potret Seorang Pria dan Istrinya, 1633), memperlihatkan ketelitiannya dalam menggambarkan figur dan detil pakaian serta perabot rumah tangga.
Sumber: Wikipedia
Karya besar pertama Rembrandt yang dapat dinikmati publik Amsterdam adalah The Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp (Pelajaran Anatomi oleh Dr. Tulp, 1632). Lukisan ini menggambarkan para tokoh Serikat Dokter Bedah yang tengah berkumpul. Rembrandt sendiri yang menyusun mereka (tokoh-tokoh pada lukisannya itu) dalam bentuk piramid, menciptakan sebuah keseimbangan alamiah.
Meskipun sukses sebagai seorang seniman, guru, dan pedagang karya seni, gaya hidupnya yang terlalu mewah memaksa dia untuk menyatakan diri bangkrut pada tahun 1656. Ia mulai menjual rumah dan beberapa karya seninya kareana terlilit hutang.
Sumber: Wikipedia
Meskipun demikian, produksi lukisan-lukisannya tetap tidak menjadi surut, dan ia terus bekerja dengan menelurkan karya-karya seperti Jacob Blessing the Sons of Joseph (Jacob Memberkati putra-putra Joseph, 1656) serta satu buah potret diri, Portrait of the Painter in old age (Potret sang Pelukis di usia lanjut, 1659), dimana ia menggambarkan dirinya sendiri secara sarkastik.
Rembrandt meninggal pada usia 63 tahun, tepat hari ini, 350 tahun yang lalu pada 1669. Tak ada upacara atau peringatan apapun atas kematiannya pada waktu itu. Namun, sebagaimana gajah mati meninggalkan gading atau badai berlalu meninggalkan sunyi, kepergian Rembrandt telah menjadi kenangan terhadap karya-karya agungnya yang dimiliki dunia.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.