Penjelasan PVMBG Terkait Suara Gemuruh yang Keluar dari Gunung Raung | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Penjelasan PVMBG Terkait Suara Gemuruh yang Keluar dari Gunung Raung

Ceknricek.com -- Sejumlah masyarakat di Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember mendengar suara gemuruh dari arah Gunung Raung. Suara gemuruh itu terdengar  seiring dengan peningkatan aktivitas gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima laporan suara gemuruh itu terdengar beberapa kali. Merespon hal ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Heru Widagdo mengimbau warga untuk tidak panik meski harus tetap waspada.

"Kami terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Raung dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan peningkatan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu," kata Heru pada Jumat (24/7/20) dilansir dari Antara.

"Kami juga sempat menggelar sosialisasi kepada warga di salah satu masjid di Desa Gunung Malang dan mengimbau mereka untuk tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaannya," tambahnya.

Baca juga: Interval Letusan Gunung Raung Rata-Rata 2,8 Tahun

Heru berharap masyarakat tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dengan aktivitas Gunung Raung, sehingga mengimbau untuk terus berkoordinasi dengan BPBD Jember dan perangkat desa setempat.

"Kami akan memberikan informasi terkait dengan aktivitas Gunung Raung, sehingga kami imbau warga tetap tenang dan tidak panik lebih dulu sebelum mendapatkan informasi dari sumber resmi," katanya.

Aktivitas Gunung Raung Menurut PVMBG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan aktivitas Gunung Raung masih fluktuatif dan statusnya masih tingkat II atau waspada.

"Aktivitas Gunung Raung masih berfluktuasi kecil saja dan memang benar ada suara gemuruh yang terdengar pada Kamis (23/7) malam," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, Jumat malam.

Menurutnya, suara gemuruh yang terdengar masyarakat di lereng Gunung Raung masih dalam batas fluktuasi saja dan kadang-kadang ada material erupsi panas yang dikeluarkan di dasar kawah.

“Itu hanya volume kecil dan hanya di dalam dasar kawah, sehingga tidak sampai ke permukiman warga yang berada di lereng Gunung Raung," tuturnya.

Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung pada periode 24 Juli 2020 pukul 12.00 - 18.00 WIB terpantau gunung berkabut dan asap kawah tidak teramati. 

Baca juga: Status Gunung Raung Meningkat dari Normal ke Waspada

Kemudian gempa letusan sebanyak enam kali dengan amplitudo 5-8 mm dengan durasi 52-78 detik dan jumlah tremor non-harmonik sebanyak 73 kali dengan amplitudo 1-8 mm.

"Status Gunung Raung masih waspada, sehingga kami imbau masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah/puncak," kata Hendra.

Gunung Raung yang secara administrasi berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi statusnya meningkat dari normal (tingkat I) ke waspada (tingkat II) pada 17 Juli 2020 sejak pukul 14.00 WIB.

Gunung Raung merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Jawa Timur dan gunung api itu merupakan gunung api strato berkaldera, dengan kawah utama Kaldera Raung. 

BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait